Pemanfaatan adalah usaha untuk menambah nilai kemanfaatan suatu benda atau jasa. Sedangkan media adalah alat atau sarana untuk mencapai suatu maksud/tujuan. Dalam hal ini, yaitu pembelajaran IPA. Suatu mata pelajaran yang dekat dengan diri dan lingkungan kita. Pemanfaatan benda sebagai media pembelajaran IPA, dapat dikatakan adalah usaha memanfaatkan benda yang ada di sekitar kita menjadi lebih bermanfaat untuk dijadikan sebagai media pembelajaran IPA.
Wacana pendidikan di masa pandemi yang masih belum pasti, mau tak mau mengharuskan pendidik terus memutar otaknya. Pendidik harus mencari solusi, bagai mana dengan keterbatasan alokasi waktu dan kegiatan yang melibatkan kontak fisik mampu merangkum pembelajaran yang ingin disampaikan. Media pembelajaran tentu menjadi solusi yang paling menjanjikan. Tidak membutuhkan penjelasan yang banyak, dengan sedikit stimulus dan kesimpulan saja anak mampu menangkap pembelajaran yang ingin disampaikan. Cara ini dianggap lebih efektif ketimbang pembelajaran yang bersifat satu arah.
Permasalahannya, terkadang pendidik bingung mencari benda yang dapat dibuat menjadi media pembelajaran. Tidak perlu mewah asal ramah lingkungan dan ramah di dompet. Toh, yang penting adalah nilai yang dapat diambil dari media itu sendiri. Memanfaatkan benda yang ada di sekitar kita, misalnya. Selain harganya relatif murah, kita juga turut merawat lingkungan dengan prinsip daur ulang 3R (re-use, re-duce, and re-cycle). Sehingga, dalam pembuatan media kita tidak sekedar meninggalkan sampah tapi juga memanfaatkannya kembali.