Lihat ke Halaman Asli

Kaifa Haluk???

Diperbarui: 25 Maret 2021   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kaifa haluk yang berarti dalam Bahasa arab arti adalah apa kabar?, yang selalu saya ucapkan 2 minggu ini dibulan desember. Iya, saya dan dia, berkenalan secara tidak sengaja. Dia seorang pria yang saya kenal bernama Haluk, yap Namanya memang haluk. Pria asal Turki negeri yang memiliki 1001 keistimewaan dan kemegahan yang membuat saya ingin kesana dan mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan negara ini. 

Awalnya dengan berkenalan dengan pria ini secara random. Knowledge and informasi tentang negara ini akan bertambah tapi ternyata saya menemukan hal lain. The thing that I don't know and unexpected. Exectly day by day, my feeling is growing like flower in the spring season that we know each other with texting in that apps. 

Semua berjalan sesuai dengan keadaan, kita berbicara banyak hal dan banyak topik apa sajapun dapat dibicarakan, semuanya menjadi terbiasa ketika seorang menyapa-mu pagi dan malam dan selalu mengingatkan untuk tidur on time yap itu berjalan kurang kebih 2 minggu sampai akhirnya dimana that flower loses that sun, tak ada lagi kabar dan sapaan setiap hari. Hingga si bunga menunggu dengan selalu menatap ke atas. Sampai dimana keputusasaan itu tiba. 

Saya memutuskan untuk memberanikan diri memulai percakapan kembali tapi tak ada balas dan jawab dari dirinya. Pikir ku positif mungkin sedang tidak on atau ada keperluan yang sangat penting dan setelah menantian Panjang sang pria membalas dengan mengatakan ada kecelakaan hebat di negaranya. 

Lantas saja, saya mengucap syukur untuk itu karena dia memberikan kabar setelah sekian lama, namun saya tak hilang akal saya meng-correct is that true, and to honest he telling the true. So yap sang bunga kembali tumbuh walau tahu sang matahari sedang tidak berada dihadapan setidaknya sang bunga tahu dimana sang matahari berada. 

Lalu seperti biasa mereka saling memberi kabar dan bercerita tentang pribadi masing masing. Tapi sang bunga menyadari kembali bahwa sang matahari tidak menjadi satu-satunya miliknya karena ternyata sang matahari memiliki tugas yang lebih penting daripada hanya menyinari sang bunga.

Bunga pun tahu tugas itu yaitu matahari juga menyinari seluruh permukaan bumi dan seluruh bunga yang ada dibumi ini, dan sang bunga ketika malam hari, hanya berkata : "please, stay a little longer with me, sun" but the flower mengucapkan itu tidak dihadapan sang matahari tapi sang bunga juga pun tahu kalau dia berkata secara langsung kepada matahari mungkin matahari akan menjauhinya karena memang permintaan itu tidak dapat dipenuhinya. 

Jadi selama ini sang bunga terus berharap di dalam malah harinya bahwa sang matahari bisa stay little longer with her, dengan selalu menunjukkan senyuman dan perhatiaanya kepada matahari. Dan hari itu terjadi, dimana kesabaran yang menipis dan keinginan untuk dapat Bersama sang matahari kiyan memuncak namun sang bunga tak berdaya dengan itu, akhirnya dia memutuskan untuk menghapus kontak sang matahari dari aplikasinya karena dia tahu kalau terus-terusan seperti ini, dia yang akan tersiksa dengan perasaan yang terus menurus tumbuh di dalam hatinya. 

Yap diapun menghilangkan keberadaan sang matahari. Dan terus menipu dirinya dengan kesibukannya seakan mehiraukan hati dan pikirannya yang terus memikirkan sang matahari sampai dimana gejolak dalam hati mencuak apakah membiarkan rasa cinta ini numbuh ataukah membunuhnya secara perlahan-lahan dengan cara mengabaikannya.

Sang bunga pada saat itu sangat gelisah dan galau. Tak ada senyuman manis diwajah yang ada rasa bersalah apakah ini adalah tindakan yang tepat baginya untuk memutukan hubungan atau tidak, hingga sang bunga mencari jawab tersebut dengan bercerita dan sharing terhadap sang angin yang ia sangat percayai. 

Tapi jawaban dari mereka semua itu tergantung pada hati sang bunga sendiri mana yang lebih kuat rasa untuk tumbuh atau untuk mati. Sang bunga berpikir dalam kesunyian dalam ayunannya dan terus menerus memikirkan itu hingga dimana dia berpikir " the chance could't come twice time, so she take risk that she find that sun in that apps, what ever is worth or not, setidaknya dia sudah mencoba hingga dua kali bahkan hingga akhirnya dia pasrah akan semuanya. Dan dia berharap dalam doanya kalau misalnya surat ini diambil dia akan menerima segala resikonya kembali bila berhubungan dengan sang matahari jadi buat ku untuk sabar dan tidak sakit bila tiab-tiba sang matahari hilang karena tugasnya, tidak tahu itu kapan dan saat apa tapi itu resikonya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline