Lihat ke Halaman Asli

Self Awardness: Jadilah Pioner

Diperbarui: 25 Maret 2021   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengenai Self-awardness, atau yang biasa kita kenal dengan kesadaran diri, ini merupakan hal penting loh dalam bersosialisasi, Masyarakat beranggap seseorag yang memiliki kesadaran diri tinggi merupakan bentuk dari pengakuan  diri dalam intelektual and spiritual, karena manusai dengan kesadaran diri yang tinggi selain mampu membedakan antara hak dan batil juga mampu membawa diri dalam berbagai situasi, hal ini yang sedang diterapkan pada kampus saya yaitu  program membersihkan sisa makan dan piring sendiri, iyah self-service hygiene. dulu sebelum pandemik, kami memang sudah aa peraturan tentang hal ini. program ini sebetulnya sudah dimulai dan popular dibeberapa restaurant besar & ternama. Beberapa sudah memasang tanda self-service didalamnya. Namun hanya beberapa restaurant yang menerapkannya. 

Program self-service itu juga awalnya sangat susah untuk dilakukan terlebih lagi karena ini merupakan kebiasaan baru bagi masyarakat Indonesia. Juga banyak yang belum tahu point dan dampak dari  tentang selfservice pada awalnya. Tapi saya sudah melakukannya sebelum itu menjadi popular saat ini karena dikampus saya, kampus Pariwisata Trisakti melakukannya. 

Yah, memang tidak mudah pada awalnya, seperti salah satu ucapan teman saya, saat kami tengah berada di restaurant yang memang belum ada tanda untuk selfservice. "buat apa dibereskan, kan ada mbanya yang bereskan, ketika itu dia melihat saya tengah membereskannya lalu dengan tersenyum saya hanya bisa berkata. 

Lihat mbanya deh, sampai mengeka keringat dia bekerja keras loh saking capeknya tidak ada salahnya kan kalau kita bantu bereskan satu piring untuknya. Kalau setiap orang membereskan piringnya masing-masing bukannya akan meringankan beban mbanya. Lalu langsung temannya saya berdiri dan membereskan piringnya sontak saya pikir dia akan marah dengan saya karena saya menyuruhnya untuk membereskan sendiri, tapi dia jawab lagi. 

Iyah,yah kalau bukan kita,siapa lagi yang membantu mba. Ketika itu mbanya langsung menyampari kami dan berkata terima kasihya mba. Semua pelanggan pun melihat kearah kita. Ketika mendengar itu. Dan mungkin mereka pun akan sadar untuk melakukannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline