Lihat ke Halaman Asli

Nurul Fitri

Mahasiswa

Teori perkembangan moral lawrence kohlbreg

Diperbarui: 19 Januari 2025   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

Lawrence Kohlberg, seorang psikolog asal Amerika, adalah salah satu tokoh utama dalam psikologi perkembangan yang dikenal atas teorinya tentang perkembangan moral. Teori ini menjelaskan bagaimana individu berkembang dalam memahami konsep moralitas dan mengambil keputusan moral dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Kohlberg mengembangkan teorinya berdasarkan karya Jean Piaget, tetapi dia memperluasnya dengan fokus mendalam pada perkembangan moral manusia.

  • Dasar Pemikiran Kohlberg

Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral tidak sekadar mencakup perilaku yang diajarkan oleh masyarakat, tetapi lebih kepada bagaimana individu memahami prinsip-prinsip moral secara mendalam. Menurutnya, perkembangan moral adalah proses bertahap yang terjadi seiring bertambahnya usia dan meningkatnya kemampuan kognitif seseorang.

Dia berpendapat bahwa moralitas seseorang dapat dianalisis melalui cara mereka menjawab dilema moral, yaitu situasi di mana tidak ada jawaban benar atau salah yang jelas. Salah satu dilema terkenal yang digunakan oleh Kohlberg adalah Dilema Heinz, di mana seseorang harus memutuskan apakah mencuri obat untuk menyelamatkan nyawa orang yang dicintainya adalah tindakan yang benar.

  • Tiga Tingkat dan Enam Tahap Perkembangan Moral

Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing dengan dua tahap, yang mencerminkan perubahan dalam cara individu memandang aturan, norma, dan nilai moral:

1. Tingkat Prakonvensional (Pre-Conventional Level)

Tingkat ini biasanya ditemukan pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa dalam situasi tertentu. Pada tahap ini, moralitas didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan, seperti hukuman atau hadiah.

  • Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan

Moralitas didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan untuk menghindari hukuman. Anak-anak pada tahap ini cenderung berpikir bahwa sesuatu yang salah jika menghasilkan hukuman, terlepas dari niat di balik tindakan tersebut.

Contoh: "Mencuri itu salah karena Anda akan dihukum."

  • Tahap 2: Orientasi Kepentingan Pribadi

Keputusan moral didasarkan pada keuntungan pribadi atau imbalan. Anak-anak pada tahap ini memahami bahwa orang lain juga memiliki kepentingan, tetapi keputusan masih dibuat berdasarkan manfaat bagi diri sendiri.

Contoh: "Saya akan membantu Anda jika saya mendapatkan sesuatu sebagai imbalan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline