Lihat ke Halaman Asli

Nurul Fausia

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Bone

ZISWAF: Fondasi Keuangan Publik Islam yang Inklusif

Diperbarui: 20 Januari 2024   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peningkatan peran ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) dalam keuangan publik Islam dapat dicapai melalui implementasi strategi yang terperinci. Pertama, pemerintah perlu memperkuat sistem pengumpulan zakat dengan memanfaatkan teknologi untuk memastikan transparansi dan efisiensi. Selanjutnya, alokasi dana ZISWAF harus difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan dengan program yang terukur dan berkelanjutan.

Pembangunan infrastruktur keuangan yang transparan juga menjadi kunci, termasuk pelibatan lembaga keuangan syariah untuk mengelola dana ZISWAF. Pemerintah dapat mengadopsi praktik tata kelola yang baik untuk memastikan dana disalurkan dengan akuntabilitas tinggi. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

Selain itu, edukasi publik mengenai manfaat ZISWAF dan dampak positifnya perlu ditingkatkan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, penerima manfaat ZISWAF dapat lebih bervariasi, mencakup pengembangan usaha mikro dan menengah serta mendukung ekonomi lokal. Dengan demikian, keuangan publik Islam yang berbasis ZISWAF dapat menjadi pendorong utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan keadilan ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline