Program makan gratis akan dilakukan segera oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Rakapada tahun 2025. Saat ini program ini sedang uji coba dan sosialisasi, namun dari kebijakan ini terdapat manfaat sekaligus tantangan.
Manfaat dari program makan gratis dari pemerintah adalah memastikan jika siswa mengkonsumsi makanan bergizi minimal satu kali dalam sehari. Hal ini tentu berdampak positif dan akan membantu menekan angka kekurangan gizi dan stunting.
Mengingat angka stunting, wasting, underweight, overweight merupakan hal yang selama ini sulit untuk diatasi sebagai akibat kompleksitasnya terhadap rendahnya mutu makanan dan permasalahan lain, seperti kondisi ibu dan kualitas pengasuhan anak serta terbatasnya akses kepada layanan kesehatan, kebersihan, dan sanitasi yang bermutu.
Selain itu diperparah dengan masalah lain seperti kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, ketimpangan gender dan sosial, serta faktor lain terkait lingkungan.
Program makan gratis juga akan menjadi media promosi dan edukasi secara langsung tentang bagaimana kategori makanan dengan gizi seimbang yang dianjurkan oleh para ahli gizi/ nutrisionis. Dengan demikian anak maupun orang tua akan memahami bagaimana kategori makanan bergizi, kebiasaan makan yang sehat secara langsung.
Disisi lain secara tidak langsung akan memunculkan sikap disiplin, mengingat waktu makan yang ditetapkan secara tepat waktu, bermutu serta dengan standar kebersihan dan keamanan pangan yang baik.
Program ini juga akan mendorong orang tua untuk memastikan anaknya ke sekolah sehingga keluarga memprioritaskan pendidikan anak daripada tanggung jawab lainnya. Tentunya ini berdampak positif dan menekan angka putus sekolah. Mengingat angka putus sekolah sebagian besar diakibatkan oleh alasan ekonomi.
Dari beberapa manfaat yang didapatkan dari program makan gratis, tentunya terdapat dilema terhadap program skala nasional ini.
Membagikan makanan kepada puluhan juta anak sekolah yang tersebar di berbagai daerah dengan aksesibilitas dan kondisi topografis berbeda, tentunya hal ini membawa tantangan logistiknya sendiri, mengingat penyaluran makanan yang tepat waktu, bermutu serta dengan standar kebersihan dan keamanan pangan yang baik adalah salah satu manfaat yang tentunya ingin dirasakan pada program ini.
Kekhasan jenis makanan atau diet setempat, kebiasaan budaya serta religius yang menyangkut pangan serta pantangan bagi siswa siswa tertentu, juga merupakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan standar program ini.
Bisa jadi menu program makan gratis ini akan seragam di berbagai daerah atau ada beberapa hari dalam satu minggu yang mengikuti standar makanan atau diet setempat. Jika ada kebijakan mengikuti standar makanan atau diet setempat, bisa jadi akan menguntungkan UMKM.