Lihat ke Halaman Asli

Nurul Faridah

Mahasiswi prodi PIAUD IAIN JEMBER

Kerja Sama Antar Santri

Diperbarui: 8 Mei 2020   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

A. Pembahasan
1. Kerjasama menurut para ahli
Menurut Lewis Thomas dan Elaine B. Johnson ( 2014, h. 164) kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara makhluk-makhluk hidup yang kita kenal. Kerja sama atau belajar bersama adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat. Ruang kelas suatu tempat yang sangat baik untuk membangun kemampuan kelompok (tim), yang anda butuhkan kemudian di dalam kehidupan. Jadi akan lebih mungkin menemukan kekuatan dan kelemahan diri, belajar untuk menghargai orang lain, mendengarkan dengan pikiran terbuka, dan membangun persetujuan kerjasama. Dengan bekerjasama kelompok kecil akan mampu mengatasi berbagai bentuk rintangan, bertindak mandiri dan dengan penuh rasa tanggunng jawab, mengandalkan bakat atau pemikiran setiap anggota kelompok, mempercayai orang lain, mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan.
Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial. Menurut Abdulsyani, kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kerjasama adalah keinginan untuk bekerja secara bersama-sama dengan orang lain secara keseluruhan dan menjadi bagian dari kelompok dalam memecahkan suatu permasalahan.


2. Berdasarkan al-qur'an dan hadits ataupun ulama tokoh ataupun undang-undang
Landasan dan falsafah saling membantu dan kerja sama kemasyarakatan dari perspektif al-Quran adalah karena manusia merupakan makhluk sosial dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya di masyarakat, kepemilikan harta dan anugerah-anugerah Ilahi kepada masyarakat dan semua manusia, serta persoalan persaudaraan laki-laki dan perempuan seagama.
Allah Swt dalam al-Quran berfirman:

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."  (Qs Al-Maidah [5]: 2)
Dengan memperhatikan bahwa menurut sudut pandang agama Islam, semua manusia adalah makhluk Allah Swt dan semua kekayaan pada dasarnya kepunyaan-Nya, maka kita harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu-individu ini dalam batasan yang memungkinkan dan dapat diterima. Masalah ini membuktikan betapa pentingnya menjalin kerja sama dengan sesama individu dalam masyarakat.

Jelaslah bahwa apabila diantara manusia dalam sebuah masyarakat memiliki semangat kerjasama yang besar, maka hal itu menjadi modal dalam kemajuan materi dan spiritual masyarakat karena kerjasama dan saling tolong menolong adalah sarana yang tepat untuk kemajuan dan perkembangan semua sisi dimasyarakat.

Oleh itu, Islam lebih mengedepankan pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dari pada yang dilakukan secara individu karena pekerjaan yang dilakukan bersama-sama memiliki kepastian dan kekuatan lebih dan karena kekuatan individu terkumpul maka akan tercipta kekuatan besar sehingga pekerjaan-pekerjaan yang susah akan menjadi mudah. Imam Shadiq As terkait dengan hal ini bersabda: "Siapa yang tidak mengupayakan kemajuan  pekerjaan kaum muslimin, maka ia bukanlah seorang Muslim."

3. Aplikasi Dalam Kehidupan Santri Dan Juga Masyarakat
Dalam hal ini saya akan memberikan sedikit pengaplikasian kerjasama megenai mengingkatkan ethos kerja santri. Tingkat ethos kerja santri ini dapat diukur melalui tujuh indikator yaitu :
a. Sikap tepat waktu.  
b. Sikap rasional.
c. Sikap kesediaan untuk berubah.
d. Kegesitan dalam menggunakan kesempatan yang muncul.
e. Sikap bersandar pada kekuatan sendiri.
f. Sikapkesediaan bekerjasama.

g. Sikap pandangan ke depan.

Untuk mengetahui ethos kerja santri dipesantren modern tersebut akan dianalilis pada setiap indikator. Akan tetapi, disini saya lebih menjabarkan pada indikator nomer 6 yaitu sikap kesediaan kerjasama.

Sikap mau kerjasama. Kepentingan untuk bekerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan, dan kepentingan itu tidak bisa dipenuhi secara individual.

Dalam melihat sikap kesediaan kerjasama santri pondok modern memiliki sikap kerjasama yang tinggi. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar dari mereka memiliki ethos mau bekerjasama yang tinggi. Sikap mau bekerjasama yang tinggi ini, juga dimiliki oleh sebagian besar santri laki-laki dan perempuan memiliki sikap yang serupa.
Referensi
Abdulsyani. 1994. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara.
Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. 1986. Al-Kafi. Jakarta Timur : Darul Hadits.
Sya'roni (2006). Etos Kerja Santri. Kontekstualitas Jurnal Penelitian Sosial Agama. Vol. 21 (1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline