Lihat ke Halaman Asli

1% Setiap Hari

Diperbarui: 28 Agustus 2024   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

     Saya berencana disemester lima ini ingin belajar bahasa inggris secara otodidak. Menargetkan setiap harinya bisa belajar selama satu jam dengan teknik pomodoro, yang dimana 25 menit belajar, sepuluh menit istirahat, dan begitulah seterusnya sampai satu jam. Saya juga memakai dua media sebagai pendukung pembelajaran bahasa seperti aplikasi duolingo dan buku bahasa inggris.

     Impian saya adalah melanjutkan S2 di luar negeri. Mengapa?, karena saya ingin merasakan tinggal di perantauan. Ya memang, merantau bukan hanya di luar negeri tetapi di luar daerah negeri kita pun sudah disebut merantau. Namun, mengapa saya harus keluar negeri?, dikarenakan saya ingin sekali melihat budaya-budaya orang luar, cara mereka berinteraksi, belajar bahasa baru, menjelajahi  tempat yang baru dan banyak sekali pelajaran dan juga pengalaman yang bisa kita dapatkan dari merantau.

     Saya pernah mendengar dan juga melihat di dalam video-video tiktok maupun Instagram, bahwa jika kita merantau, kita akan lebih mandiri dan percaya diri, kita akan lebih tahu bagaimana hidup yang sebenarnya. Kata Xaviera putri seorang konten kreator, mungkin dengan kita mencoba hal baru, kita akan menemukan semangat baru didalam diri kita yang dimana kita tidak sadar itu ada.

     Harapan saya sangat ingin merantau, mungkin dengan merantau saya lebih mengenali bagaimana diri saya dan apa keinginan saya. Saya merasa disini saya masih takut untuk memutuskan sesuatu dan selalu mendengar omongan orang lain yang melukai hati saya tanpa membantah. 

Jadi, saya merasa harus memikirkan perasaan orang lain terlebih dahulu tanpa memikirkan perasaan diri sendiri. Walaupun sebenarnya kita harus bersikap tegas jika sesuatu itu salah. Tetapi, entah mengapa saya belum bisa teguh pendirian dan mandiri, berharap suatu saat nanti saya bisa merantau seperti orang lain, agar lebih pede dengan kesendirian dan lebih mandiri.

      Nabila seorang teman yang merantau dari Medan, juga pernah mengatakan bahwa sesama anak perantauan mereka akan saling mengerti dengan keadaan sesama tanpa menyudutkan satu sama lain. Terkadang jika ada seseorang yang hanya merantau didalam satu kelompok, mereka cenderung dijauhi, seolah-olah mereka tidak menerima orang baru di daerah mereka, karena itu juga saya ingin merantau. Saya Ingin mengetahui bagaimana perasaan dan pengalaman jika bersosial dengan orang luar, baik itu luar negeri maupun luar daerah dalam negeri sendiri.

      Perasaan saya bukan hanya ingin sekedar mendapatkan kepercayaan diri dan juga kemandirian. Tetapi, juga ingin merasakan tinggal dan berkeliling ditempat yang baru dan mencicipi  kuliner baru. Itu adalah salah satu kepuasan tersendiri dan bisa dianggap sebagai healing  edukasi atau penyembuhan diri dengan disponsori oleh pendidikan dan pengalaman.

     Pada semester ini, saya bukan hanya berfokus pada belajar bahasa asing, akan tetapi juga ingin lebih pandai dalam skill di program studi Komunikasi. Karena saya harus menyelesaikan studi S1 sebelum melanjutkan studi S2 saya. Teknik belajarnya juga tidak jauh berbeda dari  belajar bahasa asing. Tetapi, saya menargetkannya harus selesai pada hari itu juga tanpa menambah hari pengerjaannya. Jika ada waktu untuk belajar bahasa saya akan melanjutkan proses belajar tersebut dengan tugas kuliah yang sudah selesai.

     Masa depanmu akan menjadi lebih baik dengan perubahan yang kamu lakukan meski hanya 1% setiap harinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline