Lihat ke Halaman Asli

Sumpah Pemuda di Zaman Now

Diperbarui: 28 Oktober 2022   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini siswa siswi banyak yang berpakaian berbeda-beda. Tidak seperti biasanya mereka memakai Seragam sekolah. 

Hal ini bukan tanpa maksud. Rupanya untuk memperingati hari sumpah pemuda. Anak saya contohnya. Ibu guru nya mengumumkan bahwa besok kita pakai baju adat bagi yang punya. 

Bagi yg tidak ada yang muslim boleh pakai  baju muslim yang Nasrani boleh pakai baju ke gereja. Tidak perlu menyewa atau membeli. Begitu kata Ibu guru.

Keesokan harinya anakku pergi ke sekolahnya. Kuantar sampai pintu gerbang sekolahnya. Di sekolah anak-anak diminta membaca teks Pancasila yang bulan sebelumnya sudah dipelajari dan dihafalkan. 

Bu guru menjelaskan bagaimana keanekaragaman yang dimiliki negeri kita tercinta ini. Indonesia punya banyak suku bangsa. Baju yang kalian pakai ini salah satu warisan budaya Indonesia. Semuanya berbeda tapi tidak perlu dibeda-bedakan. 

Dalam satu kelas ini juga ada yang berbeda agamanya. Namun tidak perlu mencela, mengejek dan lain sebagainya. Kita mengejek agama lain berarti mengejek agama kita sendiri. 

Karena orang kalau diejek kebanyakan akan balas mengejek. Sehingga akan timbul perpecahan. Ya sudah silahkan yang Islam sholat ke masjid, Nasrani ke gereja semua sesuai agama dan keimanan masing-masing. 

Ibarat makanan dalam berbangsa dan bernegara. Misalnya kita makan nasi ada lauknya ada sayurnya ada susunya. Tentunya semua berbeda-beda. Tapi saling mendukung dan menghasilkan rasa yang nyaman dan menyehatkan.

Begitu juga kita hidup di Indonesia ini. Tidak perlu membeda- bedakan. Semuanya saling mendukung demi Indonesia yang maju dan jaya. 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline