Secara etimologi, teknologi informasi terdiri dari kata “teknologi” yang artinya suatu pengimplementasian atau penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah dalam kehidupan manusia guna mencapai tujuan praktis dalam kehidupan, dalam artian dengan adanya teknologi mempermudah dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga dirasa lebih efisien.
Kemudian “Informasi” yaitu data yang sudah diolah atau data penting yang memiliki nilai dan berarti bagi setiap orang/pembaca. Jadi, teknologi informasi atau information technology (IT) merupakan teknologi apapun yang dapat membantu manusia dalam membuat, mengolah, memproses, menyusun, menyebarkan atau mengkomunikasikan informasi sehingga mampu mempermudah aktivitas manusia. Adapun contoh dari IT tidak hanya komputer semata, melainkan Tv, handphone juga termasuk kedalam contoh IT.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi atau IT merupakan suatu fenomena yang tidak dapat kita elakkan dan tak pula dapat dipungkiri. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi saat ini memberikan dampak yang begitu besar terhadap segala aspek kehidupan, baik itu memberikan dampak yang positif pun negatif.
Bidang pendidikan menjadi salah satu aspek kehidupan yang juga merasakan dampak dari pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat dari fakta yang ada dilapangan, misalnya memudahkan untuk memperoleh bahan ajar atau literature yang dibuthkan dalam proses pembelajaran.
Hadir dan berkembangnya IT ( information technology) telah membantu dan juga telah memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, salah satunya dalam hal mengakses informasi. Pada saat ini hanya dengan bermodalkan handphone yang terhubung dengan internet siapapun bisa mengakses informasi apa saja yang hendak diperoleh.
Sebut saja ingin mengakses informasi mengenai “manfaat teknologi bagi dunia pendidikan”, maka akan banyak tersedia informasi tersebut. Namun apakah dengan adanya dan tersedianya teknologi informasi telah dimanfaatkan dengan baik oleh generasi muda saat ini? Terlebih lagi para pelajar, siswa, maupun mahasiswa.
Manfaat Mengakses Teknologi Informasi
Adanya perkembangan dan pertumbuhan teknologi informasi memudahkan segala aktivitas manusia, sehingga secara tidak langsung teknologi Informasi telah memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Terkhusus kalangan muda (Golongan pelajar/Mahasiswa) yang secara akademis dituntut untuk mampu memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas.
Tersedianya akses teknologi informasi cukup membantu generasi muda (Golongan pelajar/Mahasiswa) dalam mencari data, mencari informasi, bahkan membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas serta kebutuhan akdemik lainnya. Tumbuh dan berkembangnya teknologi informasi juga memberikan akses untuk mengarungi lautan ilmu pengetahuan sedalam-dalamnya.
Namun tentunya dengan catatan harus mampu memproses, dan mampu memanfaatkan data atau informasi yang diperoleh dengan tepat. Sehingga dengan begitu, adanya pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi beranfaat bagi kalangan muda untuk menambah pengetahuan dan wawasan seluas-luasnya.
Perilaku Instan Generasi Muda
Apabila ditinjau kembali kebelakang, tepatnya pada zaman dimana teknologi informasi belum berkembang pesat seperti yang kita rasakan sekarang, banyak hal yang sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, dalam hal akses informasi saja siapapun harus berusaha mencarinya dengan meluangkan waktu dan effort yang lebih, baik itu melalui pustaka umum, koran, hingga literatur-literatur lainnya (media konvensional).
Sedangkan saat ini dalam akses informasi sudah ada kemajuan dan sudah memberikan kemudahan atas keterbatasan informasi. Bagaimana tidak, hanya duduk didepan komputer atau handphone yang terhubung dengan internet saja, siapapun sudah bisa mengkases informasi apapun yang hendak dicari. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi kendala dalam usaha memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Namun melihat realita dilapangan, adanya pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi memunculkan problematika baru. Hal itu dapat kita lihat dalam pemanfaatan teknologi informasi, di mana banyak generasi muda (golongan pelajar/mahasiswa) yang tidak memanfaatkan teknologi informasi hanya dengan beralasankan rasa malas dan lainnya.
Adanya kemudahan dalam mengakses teknologi informasi justru menimbulkan sikap menunda-nunda, malas, bahkan menganggap remeh. Hal ini terjadi sebab mereka beranggapan bahwa mereka tidak lagi terikat ruang dan waktu “Ahhh, nanti saja dikerjakan, tinggal cari di internet, terus copy paste selesai”.
Sangat miris sekali tentunya, banyak generasi muda (golongan pelajar/mahasiswa) yang melakukan hal tersebut, entah mereka menyadari atau tidak. Padahal perilaku tersebut menggambarkan hal yang tidak baik (menggambarkan perilaku korupsi dikalangan mahasiswa). Sebab copy pates sama saja dengan menyalin, memindahkan atau mengcopy informasi yang didapat tanpa menyertakan sumber referensinya.
Pola tersebut terjadi ketika kehadiran akses teknologi informasi tidak dibarengi dengan pengokohan kode etik ilmu pengetahuan. Sehingga informasi yang diperoleh dengan mudah tidak lagi dianggap sebagai suatu yang berharga. Konsekuensinya informasi hanya dianggap sebagai barang biasa yang tidak memiliki nilai lebih.
Banyak generasi muda (golongan pelajar/mahasiswa) yang tidak peduli akan hal itu, dan mereka hanya memikirkan bagaimana kebutuhan terhadap informasi tersebut terpenuhi. Kepedulian terhadap isi atau data yang didapat serta muatan didalamnya tidak begitu dipentingkan. Selagi informasi atau data yang didapat sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, langsung saja di copy paste, kembali ke tujuan utama yang penting kebutuhan dapat terpenuhi dengan mudah.
Dengan demikian, hal tersebut akan mengakibatkan tidak adanya pengetahuan atau wawasan baru yang mereka dapatkan setelah mengakses informasi pun setelah mengerjakan tugas. Penting untuk diketahui bersama bahwa tidak semua informasi yang didapat itu shahih atau teruji kebenaranya, maka dari itu perlu dilakukan pengecekan dan penyesuain kembali atau diteliti kembali jangan asal di copy paste saja.
Ketidakmampuan memanfaatkan teknologi informasi tersebut justru akan menurunkan taraf intelektual generasi muda. Padahal, hakikat dari perkembangan teknologi merupakan akses kemudahan terhadap aktivitas tersebut. Sehingga proyeksi seharusnya, akses teknologi informasi akan meningkatkan taraf intelektualitas, terutama generasi muda.
Maka dari itu, dalam menyikapi pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi, sebagai generasi muda sudah seharusnya berfikir dan bertindak selayaknya insan akademis. Sudah pula seharusnya pertumbuhan dan perkembangan IT dimanfaatkan dengan baik, dalam artian sesuai porsi dan hakikatnya.
Sudah seharusnya generasi muda memanfaatkan pertumbuhan dan perkembangan IT sebagai sarana untuk mendapatkan dan pendalaman ilmu pengetahuan atau sebagai sarana penambahan wawasan. Dimana dengan kemudahan yang diberikan teknologi informasi tersebut, intensitas pembelajaran sudah seharusnya lebih meningkat