Lihat ke Halaman Asli

Novia Nurul Mar Atus Sholikhah

Creative Content Creator, Video Editor, Graphic Designer

Budaya Menyanjung di Depan vs Menghujat di Belakang

Diperbarui: 25 Januari 2024   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Aiony Haust on Unsplash  

Salah satu budaya di desa yang bukan aku banget adalah menyanjung-nyanjung di depan terus diomongin buruk di belakang. Nah, ini apaan coba.

Saya yang tipe to the point dan ngomongin apa adanya ini dihadapkan dengan orang yang model kek gitaw itu hadehhh. Budaya kek gitu bikin mental dan pikiran gak maju. Itu menurut saya loh ya.

Perilaku itu malah bikin stagnan bahkan bikin kemunduran. Yeah saya tahu perilaku to the point dan jujur apa adanya meskipun itu informasi buruk tuh bagi orang desa terkesan agak brutal ya tapi saya demen nih kalo ada orang yang jujur dan to the point gak takut untuk tidak disukai orang lain.

Sebenarnya budaya seperti itu gak cuma berlaku di desa aja sih. Di perkotaan pun sama budaya seperti itu. Contohnya kayak sekarang tuh eranya politik.  Banyak gimmick-nya, bahkan membalikkan fakta dan terkesan sangat brutal sekali padahal mereka berpendidikan tinggi loh, memang gak mencerminkan banget sih antara perilaku dan tingkat pendidikannya.

Mungkinkan karena mereka gak bener-benar sekolah cuma mau mengejar ijazah dan gelar aja kali yak. Jadinya mereka seperti itu. Entahlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline