Lihat ke Halaman Asli

Nurul Hidayah

Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Memperjuangkan Kemerdekaan di Australia

Diperbarui: 18 Agustus 2022   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperjuangkan Kemerdekaan di Australia. Sumber: Screenshoot Film "Indonesia Calling" by Joris Ivens

Kalau tak membaca tulisannya Ahmad Rizky M. Umar, seorang peneliti dari The University of Queensland, Australia, mungkin saya tak akan tahu bahwa ternyata perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan pula di Australia. Tulisan Ahmad Rizky tersebut dimuat dalam theconversation.com.

Salah satu tokoh penting perjuangan kemerdekaan Indonesia di Australia adalah Mohammad Bondan. Ia merupakan seorang aktivis Partai Nasionalis Indonesia (PNI). Kiprah Bondan dapat ditelusuri melalui sumber arsip CENKIM di The University of Queensland. 

Selain itu, semangat perjuangannya juga dapat ditemui dalam beberapa buku yang ia tulis. Buku-buku tersebut yaitu "Memoar Seorang eks-Digulis", "Genderang Proklamasi di Luar Negeri" serta "Autobiografi Mohamad Bondan : Selaku Perintis Kemerdekaan".

Bondan aktif terlibat dalam perjuangan kemerdekaan di tanah air pada sekitar tahun 1920an. Ia dibuang ke Digul, Papua Bersama para aktivis lainnya. Pada awal tahun 1943 ia dipindahkan ke Australia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 

Pada bulan September 1945 bersama para aktivis Digul Ia mendirikan Central Kemerdekaan Indonesia Merdeka (CENKIM). Salah satu aktivitasnya adalah menerbitkan majalah berbahasa Inggris "Freedom". Majalah tersebut cukup efektif sebagai sarana propaganda menyebarluaskan kemerdekaan Indonesia juga terjemahan tulisan para pemimpin Indonesia.

Majalah "Freedom" juga menjadi media pendukung gerakan pemboikotan kapal-kapal dagang Belanda yang bersandar di Pelabuhan Brisbane, Australia. Kapal-kapal tersebut mengangkut barang-barang keperluan Belanda di Indonesia. 

Gerakan pemboikotan yang diinisiasi Serikat Pelaut Indonesia (SARPELINDO) tersebut kemudian mendapat dukungan dari berbagai pihak. Hal ini mendorong pemerintah Australia untuk mendukung diakuinya Kemerdekaan Indonesia di PBB.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia di Australia dilakukan melalui diplomasi. Ternyata runcingnya pena tak kalah pentingnya dari runcingnya bambu. 

Keduanya memiliki peran masing-masing dalam sebuah perjuangan. Perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pejuang Indonesia di Australia juga mengajarkan kita bahwa di bumi manapun kita berpijak, kecintaan kita terhadap bangsa tetap utama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline