Lihat ke Halaman Asli

Nurul Aziza Kusuma Dewi

Mahasiswa UIN Malang

Membangun Sistem Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola TI yang Berkelanjutan

Diperbarui: 16 Juni 2024   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: www.freepik.com

Dalam era digital saat ini, tata kelola TI yang efektif sangat penting untuk keberhasilan operasional dan strategis perusahaan. Tata kelola TI yang baik memastikan bahwa TI mendukung tujuan bisnis, mengelola risiko, dan memaksimalkan nilai investasi teknologi. Komponen kunci dari tata kelola TI yang efektif adalah sistem pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah untuk membangun sistem tersebut serta pentingnya untuk kelangsungan bisnis.

1. Menetapkan Kerangka Kerja yang Tepat

Langkah pertama dalam membangun sistem pengawasan dan evaluasi tata kelola TI yang berkelanjutan adalah memilih kerangka kerja yang sesuai. Kerangka kerja yang sering digunakan meliputi COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies), ITIL (Information Technology Infrastructure Library), dan ISO/IEC 38500. Kerangka kerja ini menawarkan panduan best practices yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus organisasi.

2. Mendefinisikan Tujuan dan Indikator Kinerja

Setelah memilih kerangka kerja, penting untuk mendefinisikan tujuan pengawasan dan evaluasi serta indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI). Tujuan yang diuraikan harus mencakup elemen-elemen yang berkaitan dengan kepatuhan regulasi, mitigasi risiko, efektivitas operasional, dan pencapaian tujuan organisasi. KPI yang jelas membantu mengukur keberhasilan implementasi tata kelola TI dan memungkinkan deteksi dini masalah potensial.

3. Mengimplementasikan Alat Pengawasan

Teknologi memainkan peran penting dalam pengawasan tata kelola TI. Memanfaatkan teknologi pengawasan otomatis, seperti sistem manajemen risiko dan alat pemantauan jaringan, memfasilitasi pemantauan instan dan meningkatkan ketepatan analisis data. Alat-alat ini dapat mengidentifikasi anomali, memantau kepatuhan, dan menyediakan laporan rutin tentang kesehatan sistem TI.

4. Melibatkan Stakeholder Utama

Pengawasan dan evaluasi tata kelola TI tidak bisa dilakukan dalam isolasi. Melibatkan pemangku kepentingan utama, termasuk eksekutif perusahaan, departemen teknologi informasi, dan berbagai divisi bisnis, memastikan representasi menyeluruh dari berbagai sudut pandang dan menjamin keselarasan tujuan pengawasan dengan tujuan organisasi. Komunikasi yang efektif dengan stakeholder juga membantu mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk inisiatif pengawasan dan evaluasi.

5. Melakukan Audit Berkala

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline