Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 86 UIN Walisongo Semarang berhasil menggelar kegiatan digitalisasi produk UMKM berupa keripik singkong milik Ibu Juriyah, warga Dusun Bonadem, Desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, 1 Agustus 2024, dengan menggunakan konsep video dokumenter.
Kendal, Kompasiana.com- Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 86 UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan digitalisasi produk UMKM yang berlangsung di kediaman Ibu Juriyah, Dusun Bonadem, Desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pasar UMKM keripik singkong yang dimiliki oleh Ibu Juriyah, salah satu warga setempat, melalui media digital.
Dalam kegiatan ini, seluruh anggota KKN Posko 86 terlibat aktif dalam pembuatan video dokumenter yang mengangkat proses pembuatan keripik singkong. Video tersebut mengabadikan setiap tahapan produksi, mulai dari pemotongan singkong, perebusan, pengeringan, penggorengan, hingga pengemasan. Pembuatan video ini merupakan bagian dari program kerja divisi Humas dan Ekonomi KKN Posko 86.
Muhammad Fatur Rizky, selaku koordinator divisi Humas, mengungkapkan harapannya agar digitalisasi ini menjadi awal yang baik bagi setiap UMKM di Desa Kebonadem untuk memanfaatkan media digital dalam mengoptimalkan penjualan produk mereka. "Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pembuka jalan bagi setiap UMKM di desa ini untuk mulai memanfaatkan digitalisasi melalui media agar dapat memaksimalkan penjualan dan menjangkau pasar yang lebih luas," ujar Fatur.
Ibu Juriyah, sebagai pemilik usaha keripik singkong, merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ia berharap agar dengan digitalisasi yang telah dilakukan, produknya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas dan usahanya semakin lancar. "Dengan adanya digitalisasi melalui media, saya berharap usaha keripik singkong saya dapat dikenal lebih banyak orang dan semakin lancar. Terima kasih banyak kepada mahasiswa KKN yang sudah membantu mendigitalisasi produk saya," ucap Ibu Juriyah penuh syukur.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi UMKM lainnya di Desa Kebonadem untuk memulai langkah digitalisasi, sehingga produk-produk lokal dapat lebih dikenal dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H