Lihat ke Halaman Asli

Nurul Ayatul Maimunah

Mahasiswi IAIN Palangka Raya

Benarkah Self Esteem Ada Nilai Positifnya?

Diperbarui: 6 Juli 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Benarkah Self Esteem Ada Nilai Positifnya?

Self esteem dipahami sebagai harga diri artinya jika dipahami demikian maka erat kaitannya dengan sebuah pengakuan. Fenomena perlunya pengakuan ini meracuni setiap lini individu baik itu pejabat, pelajar, mahasiswa, selebriti bahkan rakyat biasa serta tidak kenal usia baik tua ataupun muda berlomba-lomba agar diakui. Dalam beberapa kasus self esteem memberikan dampak yang negatif hingga berujung jeruji besi namun artikel ini akan membahas apakah benar self esteem ada nilai positifnya?.

Baru-baru ini ramai mengenai pemuda dari Lampung, Ia merupakan seorang content creator yang berstatus sebagai Mahasiswa dan berkuliah pada salah satu universitas yang ada di Australia, melalui platform tiktok layaknya sedang presentasi Ia memaparkan bagaimana kegagalan pemerintah Lampung menjadi pemimpin hingga Lampung sulit maju . Namun ada hal menarik dalam videonya Ia menggunakan kalimat atau kata yang terbilang berani sehingga reaksi yang dituai pun beragam. Mulai dari dukungan terutama masyarakat Lampung yang merasakan bagaimana kepemimpinan Gubernur Lampung hingga adanya laporan ke kantor polisi mengenai pelanggaran UU ITE namun kepolisian menghentikan laporan dugaan pelanggaran UU ITE ini karena tidak ditemukannya pelanggaran dan tidak sedikit juga yang mengkritik pemilihan kata yang diucapkan sebab dianggap tidak mencerminkan kesopanan.

Di Negara kita menyampaikan pendapat tidak dilarang namun terikat dengan norma-norma yang berlaku sehingga karena adanya batasan dalam penyampaian kritik maka nampaknya banyak golongan tertentu menganggap apa yang diucapkan oleh Bima berlebihan. Kasus Bima ini tergolong self esteem sebab secara tidak langsung Bima ingin dianggap atau diakui berbeda dalam menyampaikan aspirasi dengan penggunaan kata-kata yang kontroversial lewat platform tiktok. Walaupun sebenarnya niatnya terbilang baik untuk memberikan ruang bagi pemerintah lebih memperhatikan pembangunan bedakan saja dengan penyampaian aspirasi pada umumnya atau pengajuan secara resmi tentu responnya sangat lama sedangkan dengan cara yang dilakukan Bima langsung ditanggapi dengan cepat walaupun awalnya dianggap memberontak hingga orang tua Bima dianggap tidak kompeten dalam mengajari anaknya bertata karma. Dibalik kontroversi atas kejadian ini ada dampak positif yang dihasilkan, seperti yang diketahui apa disampaikan oleh Bima berdasarkan data dan riset sehingga informasi yang diberikan valid dan terpercaya.  Belum lagi tidak selang berapa lama Presiden Joko Widodo beserta Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Lampung menelusuri hingga menemui jalan rusak yang gempar dibahas selama ini, maka dari itu pengaruh atas self esteem Bima memberikan dampak positif.

Mahfud Md  Menko Polhukam Mahfud Md sepaham dengan kritik yang disampaikan oleh Bima Yudho Saputro. Kritik Bima merupakan haknya sebagai warga Lampung agar pembangunan terus berjalan. Self esteem yang digadang-gadang memiliki banyak dampak negatif tentunya juga memiliki dampak positif seperti kasus Bima ini dengan keberaniannya pemerintah Lampung disorot sehingga dipertanyakan kemanakah alokasi dana pembangunan. Jadi self esteem bukannya harus dihindari melainkan kita harus bijak pada saat kondisi seperti apa kita bisa menerapkan self esteem. Namun tidak bisa dipungkiri kata-kata yang diucapkan Bima bukan cerminan atas kesopanan sehingga perlu kita memilah dan memilih kalimat atau kata yang diucapkan agar aspirasi tersampaikan adab tetap jalan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline