Lihat ke Halaman Asli

Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 12 Mei 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pemimpin Perempuan (pexels) (Sumber Gambar: Yoursay)

Kepemimpinan adalah sebuah tanggun jawab yang sangat besar yang diemban oleh seorang pemimpin, dimana dalam menjalankan tugasnya seorang pemimpin harus memiliki sikap-sikap terpuji, seperti: jujur adil bertanggung jawab, kreatif, cerdas, memiliki keyakinan, mampu berkomunikasi dengan baik, dan sikap-sikap terpuji lainnya.

Dalam sejarah Islam banyak sekali Pemimpin yang memiliki sikap-sikap terpuji seperti diatas yang patut dicontoh oleh pemimpin saat ini maupun di masa yang akan datang. Para pemimpin tersebut diantaranya Abu Bakar As Siddiq, Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib. Mereka merupakan tokoh pemimpin Islam yang sangat memenuhi kriteria seorang pemimpin yang terpuji pada zaman sahabat.

Bahkan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 34 yang artinya:

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka...."(Q.S. An-Nisa: 34)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam lebih menganjurkan bagi kaum laki-laki untuk menjadi seorang pemimpin, Oleh sebab itu, dari sekian banyaknya pemimpin kamu umat Islam pada zaman dahulu lebih banyak ditemukan pemimpin dari kaum laki-laki namun jarang ditemukan dari kaum perempuan. Berbeda dengan zaman sekarang, para perempuan modern saat ini berbondong-bondong mencari pekerjaan dengan tujuan memperoleh jabatan yang tinggi.

Lalu apakah Islam melarang seorang perempuan menjadi seorang pemimpin?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengatur segala sesuatu dengan baik, dalam Islam laki-laki dan perempuan telah memiliki tugasnya masing-masing. Laki-laki ditugaskan untuk menjadi seorang pemimpin dalam urusan kekuasaan serta pemimpin perempuan sedangkan perempuan dimuliakan untuk menjadi seorang istri dan diperbolehkan untuk menjadi pemimpin selain urusan kekuasaan. 

Dalam hal tersebut tidak ada kata bawahan and1 atasan karena perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang sama, kedudukan yang sama, dan hak yang sama dimata Allah SWT, yang membedakan hanyalah ketakwaan dari orang tersebut. Karena dalam sudut pandang Islam jabatan sebagai seorang pemimpin bukanlah suatu hak yang istimewa tetapi sebuah tanggung jawab yang sangat besar gimana kepemimpinan tersebut akan dipertanggungjawabkan kebenarannya di akhirat kelak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline