Lihat ke Halaman Asli

Dampak Ekologis Industri Farmasi: Upaya Menjaga Keseimbangan Produksi Dan Kelestarian Alam

Diperbarui: 24 Desember 2024   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Industry farmasi menghasilkan residu yang dapat mencemari alame terutama melalui pembuangan cairan yang mengandung zat aktif seperti antibiotik dan hormon. Senyawa-senyawa ini memiliki daya tahan lama di lingkungan, mengancam keseimbangan ekosistem akuatik dan berkontribusi terhadap resistensi bakteri. Selain itu, proses pembuatan obat juga berperan dalam merusak keanekaragaman hayati melalui pencemaran tanah dan udara oleh bahan kimia berbahaya.

Semakin meningkatnya kesadaran global akan dampak lingkungan, berbagai negara mulai menerapkan regulasi untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan industry farmasi. Namun, tantangan besar masih ada terkait biaya penerapan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang efisien. Kerja sama antara industry, pemerintah, dan Masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan Solusi yang berkelanjutan.

Konsep ekologi industry menjadi landasan penting dalam menangani isu ini. Ekologi industry menekankan pendekatan sistematis untuk mengurangi dampak lingkungan melalui efisiensi sumber daya dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Dalam lingkup farmasi, konsep ini diimplementasikan melalui farmasi ramah lingkungan, yang mencakup pengembangan bahan kimia yang berkelanjutan, metode produksi yang rendah emisi, dan pengelolaan limbah yang efisien.

Dampak Ekologis Industri Farmasi 

1. Pencemaran Air 

2. Resistensi Antibiotik. 

3. Kerusakan Biodiversitas. 

4. Emisi karbon

Tantangan Industri Farmasi

1. Biaya Tinggi: Teknologi ramah lingkungan membutuhkan investasi besar.

2. Kurangnya Kesadaran akan Dampak Limbah Farmasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline