Lihat ke Halaman Asli

Nurul Aulia

Mahasiswa

Kelompok 09 KKN-T UMMI Berkontribusi dalam Mendukung Program Sekolah Adiwiyata di Tiga Sekolah Dasar Desa Titisan, Sukalarang, Sukabumi

Diperbarui: 11 September 2024   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN-T 09 UMMI Dalam Pelaksanaan Sekolah Adiwiyata (dokpri)

Sukabumi, 10/09/2024 --- Dalam rangka menjalankan salah satu program unggulan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema Zero Surface Run-off, kelompok KKN 09 Universitas Muhammadiyah Sukabumi melaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan bertajuk Sekolah Adiwiyata di tiga Sekolah Dasar (SD) di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus hingga 24 Agustus 2024 ini melibatkan SDN Cimanggu 1, SDN Pangestu, dan SDN Gedurahayu sebagai mitra sekolah dalam program ini.

Program ini berlangsung dengan meriah dan mendapat respon positif dari siswa, guru, hingga masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, kelompok KKN 09 bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai cinta lingkungan dan perilaku hidup bersih serta sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga dapat membantu membangun generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi sekolah-sekolah tersebut untuk mewujudkan Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah yang ramah lingkungan dan berorientasi pada kelestarian alam.

 

Pendidikan PHBS dan Lingkungan Berkelanjutan

KKN-T 09 UMMI Mengajarkan cara mencuci tangan (dokpri)

Salah satu fokus utama dari program ini adalah memberikan pendidikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Para siswa diajak untuk mengenal pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mulai dari kebiasaan mencuci tangan yang benar, membuang sampah pada tempatnya, hingga menjaga kebersihan ruang kelas dan halaman sekolah. Tidak hanya itu, kelompok KKN juga memberikan simulasi praktik mencuci tangan menggunakan sabun, serta cara sederhana untuk memastikan bahwa perilaku hidup bersih dapat diterapkan secara berkelanjutan di sekolah dan rumah.

Selain itu, para siswa juga diajak untuk memahami cara menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah yang baik. Materi yang disampaikan mencakup pemilahan sampah organik dan non-organik, serta pentingnya mendaur ulang sampah untuk mengurangi volume limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Dengan bekal pengetahuan ini, siswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan rumah, serta berkontribusi dalam menjaga kebersihan desa Titisan.

Pemanfaatan Eco-Print: Seni Kreatif dan Ramah Lingkungan

Pelaksanaan Eco-print (dokpri)

Tidak hanya pendidikan teoritis, program Sekolah Adiwiyata ini juga menawarkan pengalaman belajar yang kreatif dan menyenangkan melalui pemanfaatan eco-print, sebuah metode pewarnaan kain menggunakan bahan-bahan alami. Dalam sesi ini, siswa diajarkan cara menggunakan daun, bunga, dan material alami lainnya untuk mencetak pola pada kain secara ramah lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas siswa, tetapi juga mengedukasi mereka tentang cara memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline