Lihat ke Halaman Asli

Nurul Aulia

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Media Promosi Kesehatan Bisa Mencegah Penularan Penyakit? Kok Bisa?

Diperbarui: 21 Maret 2023   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (dokpri)

Media Promosi Kesehatan Bisa mencegah Penularan Penyakit? Kok Bisa? 

Nurul Aulia, Salisa Sabita Adelia

nurulaulia.am@gmail.com salisaadelia01@gmail.com


Akhir-akhir ini sering terdapat kasus sakit yang disebabkan oleh penyakit menular, salah satunya batuk. Saat seseorang batuk, virus dapat menular dengan cepat pada seseorang lewat perantara udara. Kamu juga bisa terdapat virus saat melakukan kontak langsung dengan pengidap. Seperti yang diketahui, batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Salah satu penyebabnya adalah virus flu.

Untuk itu kita harus mengupayakan pencegahan penularan virus tersebut dengan adanya bantuanmedia promosi kesehatan. Sebelumnya kita mau jabarkan dulu apa itu media promosi kesehatan. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika (berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang kemudian diharapkan menjadi perubahan pada perilaku ke arah positif di bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

Jadi, media promosi kesehatan memiliki 3 cara penyampaian. Yang pertama yaitu, media cetak. Media cetak dapat sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan, beberapa contohnya seperti booklet, leaflet, rubik dan poster. Lalu, ada Media elektronik yang merupakan suatu media bergerak yang dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Contoh dari media elektronik adalah TV, radio, film, vidio film, cassete, CD, dan VCD. Dan yang terakhir ada media luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan TV
layar lebar.

Gambar 1.1 Media Promosi Kesehatan

Media promosi kesehatan yang telah kami observasi adalah poster. Poster adalah suatu media desain grafis yang komponennya terdiri dari gambar dan kalimat. Tujuan dibuat poster adalah untuk mengajak, menghimbau untuk melakukan sesuatu seperti yang dimuat dalam poster tersebut. Poster merupakan salah satu media promosi yang dianggap paling efektif penggunaannya. Poster yang kami pilih untuk observasi mengenai etika batuk dan bersin di sebuah Rumah Sakit Umum.

Media ini secara isi dan komponen penyusun sudah cukup untuk dijadikan contoh best-practice. Media ini berukuran 21 cm x 29,5 cm atau setara dengan ukuran kertas A4. Secara ukuran A4 sudah cukup untuk disebuah mading namun sayangnya apabila disandingkan dengan poster yang lebih besar maka tidak terbaca atau kalah menarik. Dalam segi komposisi warna sudah cukup berwarna. Didalam poster sudah dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan etika bersin dan batuk. Warna dasar yang dipilih sudah cukup eye catching, dan font size bisa lebih dibesarkan.

Informasi yang ingin disampaikan sudah bisa tersampaikan. Sebab informasi yang ingin disampaikan, tersampaikan dengan rinci. Namun mungkin akan sulit dimengerti secara sekilas sebab poster ini ditempel diantara poster lain yang lebih besar ukurannya. Posisi peletakannya membuat poster ini tidak mudah tertangkap mata. Dengan dapat dibaca secara cepat media ini dapat dikategorikan efektif dan efisien dalam membantu menurunkan angka penyebaran penyakit menular.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline