Lihat ke Halaman Asli

Book Review; Dreamed Angel Catatan Kecil Felisya

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="200" caption="Source: belibukuonline"][/caption] DREAMED ANGEL Catatan Kecil Felisya Sebuah novel yang menyejukkan hati karya penulis--yang ternyata sebaya denganku-- Muhammad Ardiansha el- Zhemary. Kisah yang penuh konflik, tapi sebenarnya memiliki cerita cinta yang manis dan menyentuh. Novel yang akhirnya membuatku berpikir, apa saya juga tidak bisa menciptakan tulisan yang bisa memukau orang lain? --mengingat penulis yang sama-sama 92 line-- Jujur saja saya langsung menulis tulisan ini setelah menyelesaikan novel tersebut. Jam di handphone saya menunjukkan pukul 23:49 sekarang (saat menulis tulisan ini). Namun ada beberapa hal --yang menurut saya sebagai seorang pembaca-- kurang dalam hal ini. Misalnya novel ini kurang menceritakan tentang sosok Shaffy, teman kecil Felisya yang akhirnya menjadi pendamping hidupnya. Kemudian ada beberapa scene yang menurut saya terlalu tiba-tiba terjadi, bagaimana menjelsakannya ya. Hmm saya juga bingung -,- Tapi at least novel ini sudah bagus dan layak untuk diterbitkan. Akhir-akhir ini saya lumayan kecewa, tidak jarang saya menemukan novel yang menurut saya "tidak layak untuk diterbitkan". Ya, saya pernah membaca sebuah novel, dari judulnya saya sudah mulai penasaran akan isi ceritanya, judulnya sangat menarik perhatian saya. Tetapi setelah membacanya, bukan main! Dari awal, ceritanya tidak memiliki konsep, ababil--kata anak jaman sekarang--. Dan ternyata penulisnya memang masih belia, karena seorang k-popers jadi saya tahu genre tulisannya ini adalah fanfiction. Sangat gegabah dan tidak hati-hati dalam menulis, terlalu terus terang dalam beberapa adegan intim dan banyak scene yang tiba-tiba terjadi tanpa ada sebabnya. Bukan maksud hati untuk menghina atau mungkin saya tidak bisa berbuat lebih dari si penulis. Tapi sebagai seorang pembaca saya tentu punya hak untuk menilai tulisan seseorang bukan? Kemana para editor, penerbit yang semestinya bisa menilai apakah tulisan itu bisa diterbitkan, layak untuk diterbitkan atau tidak. Nah back to the topic ^.^ novel ini sungguh lumayan menghibur, berhasil membuat saya menitikkan air mata, pokoknya berhasil mengisi malam saya yang kesepian saat itu wkwk. Saya sudah banyak membaca novel yang mengangkat kehidupan di pondok pesantren, dan satu hal yang membuat pandangan kaum adam yang bernaung di pesantren berbeda dari kaum adam lainnya dibenakku, "They are really know how to treat woman-dalam hal ini wife-" LOL tapi itu sungguhan! Saya benar-benar terpukau bagaimana mereka selalu menjunjung istrinya dengan kata-kata pujian dan memikat hati. Wanita mana yang tidak suka disanjung? Hahaha tapi ini tidak berarti bahwa saya akan mencari pendamping yang berasal dari pondok pesantren *blush* pria mana pun boleh saja yang penting masih sesuai dengan jalanNya :) saya hanya menunjukkan ketertarikanku terhadap para Akhi kekeke :pv So, I  recommended this book  for your read!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline