Lihat ke Halaman Asli

Nurul Arifah

Mahasiswa

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Diperbarui: 18 Januari 2025   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

- Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan manusia yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, mengenali dan mengelola emosi diri, serta membentuk hubungan yang sehat dengan lingkungan sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional sangat kompleks dan melibatkan berbagai unsur, di antaranya adalah lingkungan dan budaya tempat individu tersebut dibesarkan. Lingkungan dan budaya memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, kepribadian, serta kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan mengelola perasaan.

- Pengertian Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional merujuk pada proses di mana individu belajar untuk mengenali, memahami, dan mengelola perasaan mereka sendiri, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial. Proses ini mencakup pengembangan keterampilan sosial, seperti komunikasi, empati, dan kerja sama, serta pengelolaan emosi, termasuk kemampuan untuk mengekspresikan dan mengatur perasaan dalam situasi yang berbeda. Perkembangan ini terjadi sepanjang kehidupan manusia, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa, dengan fase-fase yang berbeda sesuai dengan usia dan pengalaman individu.

- Peran Lingkungan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Lingkungan di sekitar individu memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial-emosional seseorang. Lingkungan dapat mencakup keluarga, teman, sekolah, komunitas, serta kondisi sosial dan ekonomi di mana individu tumbuh dan berkembang. Setiap elemen lingkungan ini berperan penting dalam membentuk kepribadian dan keterampilan sosial anak-anak maupun orang dewasa.

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak. Keluarga memberikan dasar bagi pengembangan identitas sosial dan emosional anak, termasuk bagaimana mereka belajar mengelola emosi, berkomunikasi, serta membentuk hubungan. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, baik yang bersifat otoriter, permisif, atau demokratis, dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri, empati, dan kemampuan anak dalam menghadapi stres.

Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan mendukung cenderung memiliki perkembangan emosional yang lebih baik. Mereka lebih mampu mengelola perasaan dan membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain. Sebaliknya, anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak stabil atau penuh konflik seringkali mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain, yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial mereka.

2. Sekolah dan Teman Sebaya

Lingkungan sekolah juga memainkan peran penting dalam perkembangan sosial-emosional. Sekolah bukan hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga untuk belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengelola konflik, serta memahami norma-norma sosial. Interaksi dengan guru dan teman sebaya memberikan pengalaman yang membentuk keterampilan sosial anak, seperti kerja sama, komunikasi, dan penyelesaian masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline