Lihat ke Halaman Asli

Nurul Arifah

Mahasiswa

Perkembangan Anak Usia Dini

Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori perkembangan sosial anak usia dini yang dikemukakan oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana anak-anak tumbuh dan belajar dalam konteks sosial. Meskipun keduanya berfokus pada aspek perkembangan yang berbeda, kontribusi mereka sangat penting dalam memahami interaksi sosial dan kognisi anak.

Teori Perkembangan Jean Piaget

Jean Piaget adalah seorang psikolog asal Swiss yang dikenal dengan teorinya tentang perkembangan kognitif anak. Piaget mengemukakan bahwa anak-anak melalui serangkaian tahap perkembangan yang berbeda, yang masing-masing memiliki cara berpikir dan memahami dunia yang unik. Tahapan tersebut meliputi:

Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, anak-anak belajar melalui pengalaman sensorik dan motorik. Mereka mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui interaksi fisik, seperti menggenggam dan mengeksplorasi objek.

Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili objek. Namun, pemikiran mereka masih egosentris, artinya mereka sulit melihat perspektif orang lain. Pada tahap ini, imajinasi anak sangat aktif, dan permainan peran menjadi sangat penting.

Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak-anak mulai berpikir lebih logis tentang objek konkret. Mereka dapat memahami konsep-konsep dasar matematika dan melakukan klasifikasi, tetapi masih kesulitan dalam berpikir abstrak.

Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak-anak mulai mampu berpikir abstrak dan menggunakan logika dalam pemecahan masalah. Mereka dapat memahami konsep-konsep hipotetik dan melakukan analisis yang lebih kompleks.

Piaget menekankan bahwa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh pengalaman sosial. Interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya membantu anak membangun pemahaman yang lebih baik tentang dunia. Melalui permainan dan komunikasi, anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih kompleks. Meskipun Piaget lebih berfokus pada aspek kognitif, pengaruh sosial dalam proses pembelajaran tidak bisa diabaikan.

Teori Perkembangan Lev Vygotsky

Berbeda dengan Piaget, Lev Vygotsky menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam perkembangan anak. Teorinya dikenal sebagai pendekatan sosial-kultural. Vygotsky berargumen bahwa pembelajaran dan perkembangan anak tidak dapat dipisahkan dari interaksi sosial mereka. Beberapa konsep kunci dari teori Vygotsky meliputi:

Zona Perkembangan Proksimal (ZPD): Ini adalah jarak antara kemampuan aktual seorang anak (apa yang bisa mereka lakukan sendiri) dan kemampuan potensialnya (apa yang bisa mereka lakukan dengan bantuan). Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran yang paling efektif terjadi dalam ZPD, di mana anak mendapatkan dukungan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline