Lihat ke Halaman Asli

Nurul Aprilla Rizki

Matematika, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Waktu, Kehidupan Matematika

Diperbarui: 18 Agustus 2020   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Oleh: Nurul Aprilla Rizki || Matematika, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Bismillahirrahmanirrahim..

Pernahkah kalian bersedih karena kehilangan sesuatu yang sangat berharga? Kehilangan sesuatu yang sangat berharga tentunya sangat menyedihkan. Demi mendapatkannya kembali, tentunya kita berupaya keras. Lalu , bagaimana dengan waktu? Apakah kalian mencari lagi waktu yang telah dilewati?

Waktu dalam hidup amatlah penting bagi kita. Waktu yang telah kita lewati, tidak akan dapat diputar kembali. Dengan memanfaatkan waktu tentunya banyak keuntungan yang kita peroleh. Dalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wata'ala bersumpah dengan bunyi wal ashri yang berarti demi masa/waktu. Orang yang mampu memanfaatkan waktu, maka ia termasuk orang yang beruntung.

Waktu yang luang sering sekali kita gunakan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Senjata setan untuk menghancurkan manusia yaitu berbisik, sehingga malapetaka menghampiri manusia.

Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia terlena didalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.

Kalimat tersebut disebutkan dalam H.R. Al-Bukhari.

Di zaman era modern saat ini, manusia menyibukkan dirinya dengan berbagai kegiatan. Hanya saja, apabila tidak melakukan kebaikan, maka kebathilan yang terlintas dalam hati.

Stephan Laikuk pernah berkata,Betapa aneh kehidupan ini. Seorang anak kecil berkata, ketika saya tumbuh maka saya akan menjadi seorang anak. Seorang anak berkata , ketika saya tambah tinggi maka saya akan menjadi seorang pemuda. Seorang pemuda berkata, ketika itu saya akan menikah. Dan apabila telah menikah maka dia akan berkata, ketika saya sudah menjadi kakek-kakek, saya akan memiliki lebih banyak waktu kosong. Dan apabila usia tua telah mendatanginya, maka sampaikanlah kepada tingkatan yang menghentikan umurnya.

Dari pernyataan tersebut erat kaitannya teori matematika dengan kehidupan. Dalam hidup, matematika tidak akan pernah lepas baik secara proses maupun hasil yang diperoleh.

Sebenarnya, matematika sudah mulai ada sejak dari buaian ibu hingga kita sampai peti mati. Matematika dan teknologi baru memungkinkan pengembangan alat analisis kinerja baru. Contohnya atlet memanfaatkan waktu dengan berlatih olahraga dengan memfokuskan pelatihan poin-poin khusus untuk kemajuan. Tentunya, penerapan matematika ini merupakan salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline