Sampai kapan akan seperti ini, -_- aku selalu terbayang oleh wajahnya, setiap hari aku selalu membendung air mata seketika akan terjatuh saat aku mulai bersujud, katanya allah maha adil, adil seperti apa ? apakah seperti ini, dengan mengambilnya dari keluarga kecil ini, dan kemudian dia memberikan aku sebuah kelulusan untuk menjadi mahasiswa? Kali ini pemikiranku masih radikal sekali, entah apa yang membuatnya menjadi cetek mungkin karena keputus asaan atas diriku sendiri yang masih belum bisa menerima kepergiannya. Tapi, inilah yang terjadi, seperti inilah faktanya, aku benar-benar telang menjadi cacat batin harus kehilangan sosok yang selalu menemani canda, tawa, dan kegembiraan selama itu kuhabiskan bersamanya. Allah memang maha adil, tapi aku masih belum merasakan keadilan itu, mungkin karena aku masih belum mempunyai rasa iba terhadap apa yang telah terjadi pada keluargaku. Aku hanya berharap saat ini, bisa terus melangkah maju meskipun duri tajam selalu menghiasi perjalananku dalam menggapai mimpi-mimpiku selama ini.
Berharap Ibu susi (menterinya bapak jokowi) mengangkat aku dan adik-adikku menjadi anak angkatnya :( i need "mom"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H