Mengapa penting?
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen seperti kuesioner dianggap valid atau tidak valid pada saat akan dilakukan pengukuran variabel penelitian.
Suatu instrumen survei dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur secara akurat apa yang hendak diukur. Oleh karena itu, validitas dapat dikatakan berkaitan dengan "keakuratan" alat ukur.
Instrumen yang valid juga menghasilkan data yang valid. Istilah valid sulit digantikan; beberapa peneliti menyebutnya sebagai valid, atau bahkan akurat. Oleh karena itu, jika meterannya valid atau benar, maka hasil pengukurannya pasti benar.
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kuesioner yang memuat variabel atau indikator konstruk. Gozali (2018:45).
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu alat ukur. Apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten meskipun pengukuran dilakukan berulang kali.
Alat ukur dianggap andal jika memberikan hasil yang sama setelah beberapa kali pengukuran. Menurut Nursalam (2003), reliabilitas adalah kesamaan hasil suatu pengukuran atau pengamatan apabila suatu fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berbeda.
Alat dan metode untuk mengukur atau mengamati keduanya memegang peranan penting pada saat yang bersamaan. Survei dianggap andal atau dapat dipercaya jika tanggapan seseorang terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu dan hasilnya relatif sama.
Jadi, tes reliabilitas adalah satu atau lebih tes yang dirancang untuk menentukan keakuratan atau reliabilitas suatu tes, artinya tes tersebut menghasilkan hasil yang sama atau relatif sama setiap kali digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H