Setiap orang pasti memiliki setidaknya satu orang teman dalam hidupnya. Hal ini tidak terlepas dengan status manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Atas interaksi itu maka terciptalah suatu hubungan sosial antar teman yang memberikan hubungan timbal balik dan saling berbagi kebermanfaatan.
Namun seberapa penting kah menjalin hubungan baik dengan teman?
Menjalin hubungan baik dengan teman dapat menjadi sebuah keuntungan dan dapat pula menjadi sebuah kerugian. Menjadi keuntungan apabila kita mendapatkan teman yang baik dan dapat membawa kita pada suatu hal yang positif. Sementara pertemanan dapat menjadi kerugian apabila kita mendapatkan teman yang buruk dan malah menjerumuskan kita pada suatu hal yang negatif. Maka untuk mendapatkan sebuah keuntungan dalam lingkungan pertemanan, kita harus pintar memilah dan memilih orang yang akan kita anggap sebagai teman. Lingkungan pertemananmu menunjukkan masa depanmu, show me your friend and I'll show your future.
Lalu bagaimana caranya mendapatkan teman yang baik untuk masa depan yang baik pula?
Irawan Senda dalam bukunya yang berjudul Living Like a Puzzle mengklasifikasikan jenis teman menjadi sembilan bagian, yaitu teman pendukung, teman pecinta, teman kecil, teman pengeluh, teman pendorong, teman penyendiri, teman selektif, dan teman bijak.
Teman pendukung adalah teman yang akan selalu mendukung kita dalam setiap keputusan, baik itu salah maupun benar. Ia tidak akan pernah menghakimi kita karena itu kita akan selalu merasa nyaman dengannya. Namun teman pendukung tidak akan membuat kita berkembang sebab apapun yang kita lakukan, baik salah maupun benar, akan selalu didukung olehnya sehingga kita tidak akan pernah menerima perspektif yang baik dan akan sulit untuk introspeksi diri.
Teman pecinta ialah teman yang benar-benar memberikan perhatian dan cinta kepada kita, bahkan karena perasaan cintanya yang begitu besar mereka selalu khawatir jika kita melakukan langkah-langkah diluar jangkauan dan kendali mereka. Teman pecinta yang dimaksud bisa orang tua, istri, suami, pacar, dan lain-lain.
Sebagai contoh, sebagian orang tua sudah mengarahkan anaknya pada sekolah, pekerjaan, dan cita-cita yang menurut mereka baik untuk masa depan anaknya. Mereka bahkan cenderung mengesampingkan potensi dan kemampuan yang dimiliki anaknya di bidang lain hanya karena menurut mereka bidang tersebut tidak akan memberikan masa depan yang baik. Teman pecinta seperti demikian dapat membunuh potensi yang kita miliki karena rasa cinta dan sifat egoisnya yang begitu besar.
Selanjutnya adalah teman kecil. Teman kecil merupakan teman dengan hati kecil yang siap menjatuhkan kita pada level yang sama seperti yang dia rasakan pada posisi yang mungkin tidak setingkat dengan kita. Teman kecil tidak akan segan-segan merundung atau merendahkan orang lain, hal tersebut terjadi karena kecenderungan untuk menutupi kekurangan mereka yang sebenarnya membuat dirinya kecil jika hal tersebut tidak ditutupi. Teman seperti ini adalah teman yang harus paling dihindari.
Teman pengeluh ialah teman yang selalu menceritakan setiap masalahnya dengan mengeluh dan selalu menyalahkan orang-orang di sekitarnya atas kesalahannya sendiri. Teman pengeluh akan sangat merugikan kita karena bukan tidak mungkin kita juga akan dituduh menjadi penyebab dari masalah yang dibuatnya sendiri. Berhati-hatilah denga tipe teman seperti ini karena jika kita menjadi korban tuduh selanjutnya maka nama kita akan terdengar paling buruk di ceritanya.