Lihat ke Halaman Asli

Nurul Amirah

Mahasiswa

Gagal Ginjal dan Gaya Hidup Modern

Diperbarui: 24 September 2024   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus gagal ginjal yang dialami oleh para remaja dan anak-anak terus meningkat. Hal ini memicu munculnya rasa khawatir dan keprihatinan dari para orang tua, para ahli, tenaga medis, dan orang tua. Gagal ginjal merupakan kondisi ketika fungsi ginjal mengalami penurunan secara signifikan sehingga zat yang umumnya dibuang melalui urin akan tersimpan dalam tubuh dan menyebabkan ganggua pada cairan, elektrolit, serta proses endokrin dan metabolisme.  Gaya hidup modern saat ini diyakini sebagai salah satu factor yang berperan besar dalam fenomena gagal ginjal pada usia remaja. Berdasarkan dari data Kemenkes, hingga 18 Oktober 2022, kasus gagal ginjal akut yang terlapor sebanyak 206 anak dari 20 provinsi, dengan angka kematian sebanyak 99 anak, serta angkat kematian pasien yang dirawat di RSUP Dr. Cito Mangunkusumo mencapai 65%.

Maraknya remaja yang mengalami gagal ginjal saat ini disebabkan oleh gaya hidup modern saat ini. Pola makan yang kurang sehat menjadi salah satu aspek utama yang berdampaka pada kesehatan ginjal. Remaja saat ini cenderung lebih memilih mengonsumi makanan tinggi garam dan lemak, makanan olahan, dan kebiasaan mengonsumi makanan cepat saji. Makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi akan menyebabkan hipertensi, yang menjadi salah satu factor utama penyebab gagal ginjal. Selain itu, konsumsi gula berlebih dalam minuman manis dan cemilan modern berkontribusi dalam peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada remaja. Diabetes dapat menyebabkan nefropati diabetic, yaitu kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang dapat memicu gagal ginjal. Menurunnya tingkat aktivitas fisik termasuk dalam gaya hidup modern saat ini. Remaja yang lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di depan layar seharian dibandingkan melakukan aktifitas fisik selama 30-60 menit. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan angka obesitas pada usia remaja. Ketika seseorang mengalai obesitas, maka ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring sisa metabolisme dari tubuh yang berlebihan. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat merusak ginjal dan menyebabkan fungsi ginjal menurun. Gaya hidup modern yang penuh dengan berbagai tekanan untuk tampil sempurna dan prima menyebabkan remaja khususnya remaja putri untuk menggunakan obat-obatan dan suplemen. Para remaja nekat untuk mengonsumsi sumpelemn diet atau obat pelangsing yang tidak diketahui dampak negatifnya pada tubuh tanpa resep medis. Beberapa obat dan suplemen mengandung bahan kimia yang dapat merusak ginjal, khususnya jika dikonsumi dalam jumlah yang banyak dan jangka panjang. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2022, dikemukakan bahwa pasien gagal ginjal kronik cenderung berjenis kelamin laki-laki yag disebabkan oleh beban dan tanggung jawab yang dimiliki lebih berat sehingga membuat mereka menerapkan gaya hidup yang kurang sehat dan menjadi faktor pemicu terkena gagal ginjal kronik.

Peningkatan kasus gagal ginjal pada remaja yang disebabkan gaya hidup modern, tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, namun juga berdampak pada ekonomi keluarga tersebut. Keluarga yang memiliki anak pasien gagal ginjal harus mengahadapi beban finansial yang besar serta dapat mempengaruhi kualitas hidup keluarga secara keseluruhan. Hal ini disebabkan, gagal ginjal memerlukan perawatan intensif sehingga dapat menimbulkan tekanan emosional dan psikologis bagi semua pihak.

Untuk mengatasi remaja mengalami gagal ginjal karena pengaruh gaya hidup modern saat ini, maka diperlukan pendekatan holistik dan preventif. Langkah paling awal yang dapat dilakukan yaitu memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola makana yang sehat dan seimbang kepada orang tua, dan para remaja. Institusi kesehatan dapat bekerja sama dengan sekolah untuk mendorong remaja mengurangi dan menghindari makanan cepat saji, minuman bersoda, banyak mengonsumsi makanan segar seperti buah-buahan dan sehat, serta menerapkan “isi piringku” yang telah dirancang oleh Kementrian Kesehatan”. Peningkatan aktivitas fisik diharapkan menjadi prioritas remaja saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan pemerintah atau sekolah mengadakan lebih banyak program yang menyelenggarakan aktivitas fisik yang menyenangkan dan menarik, sehingga para remaja terdorong untuk ikut serta dan aktif secara fisik.Selain itu, tenaga kesehatan harus lebih berhati-hati dalam memberikan resep obat kepada remaja, serta masyarakat perlu lebih waspada terhadap dampak negatif penggunaan obat-obatan tanpa resep yang dapat merusak ginjal.

Fenomena meningkatnya kasus gagal ginjal pada remaja menunjukkan dampak signifikan dari gaya hidup modern terhadap kesehatan. Pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan obat-obatan yang tidak tepat, serta stres menjadi faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap maraknya gagal ginjal di usia muda. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya pencegahan yang komprehensif, mulai dari edukasi kesehatan hingga peningkatan gaya hidup sehat. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan generasi muda dapat terhindar dari ancaman gagal ginjal dan menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline