Sekitar sepuluh tahun yang lalu, pada saat SD seorang laki-laki dewasa memakai helm sambil mengendarai motor memainkan alat kelaminnya sembari memperlihatkan kepada saya. Saya yang sedang memakan gorengan sambil menunggu jemputan sangat terkejut. Siapa yang tidak terkejut ketika makan diperlihatkan alat kelamin. Rasanya gorengan yang saya makan ingin keluar dari perut.
Tidak pada waktu itu saja, beberapa tahun setelahnya kejadian serupa kembali terjadi. Namun, pada saat itu saya dan teman saya hanya pura-pura tidak melihat saja. Hal ini sedikit tentu menimbulkan trauma dalam diri, menjadikan saya sedikit takut untuk berjalan jauh sendirian.
Itu baru satu pengidap yang menimbulkan trauma bagi beberapa orang. Di Indonesia mungkin ada ribuan orang seperti itu yang berkeliaran. Tetapi, seiring berjalannya waktu saya mengetahui bahwa orang-orang yang melakukan hal seperti itu ialah orang-orang yang mengidap gangguan eksibisionisme.
Eksibisionisme adalah gangguan perilaku menyimpang seksual yang ditandai dengan suka memperlihatkan hal-hal tidak senonoh, seperti mempertontonkan alat kelaminnya ataupun aktivitas seksualnya kepada orang lain. Orang-orang dengan gangguan ini merasakan kepuasan ketika korban memperlihatkan ekspresi yang sesuai harapannya.
Oleh karena itu, ketika mendapat kejadian tersebut, usahakan tenang dan jangan menunjukkan ekspresi takut ataupun jijik, ini justru akan membuat pelaku merasakan kepuasan, karena tujuannya tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H