Lihat ke Halaman Asli

Nurul Ali

Virtual Traveler, Pecinta Sayuran dan suka isu lingkungan tapi masih awam.

Astrophile

Diperbarui: 26 September 2021   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mengejutkan, hujan reda malam ini setelah berhari-hari tanpa jeda, tanah basah menguapkan aroma khas sesudah hujan. Pecinta hujan pasti mengenal aroma ini.

Langit cerah bertabur bintang tanpa awan yang menghalanhi pemandangan ini. Bulan sabit juga terlihat elok di sebelah gemintang. Tidak tahu nama-nama rasi bintang karena ilmu Astronomi masih menjadi hal yang sulit dimengerti.

Pemandangan malam seperti ini selalu menjadi yang menyenangkan untuk diperhatikan sebelum tidur. Dapat menyaksikannya dengan mata telanjang sudah sangat bahagia, apalagi jika bisa menjelajah pemandangan menakjubkan ini dengan teropong bintang, namun bersabar dan menabung saja dulu.

Astrophile, itulah sebutan mereka yang sangat menyukai segala hal tentang benda angkasa.

Bagi mereka, angkasa bagaikan kotak harta karun yang penuh teka-teki yang ingin di jelajahi. "Menakjubkan" kata andalan sang penyuka benda langit ini, tiap menyaksikan bintang.

September awal, malam cerah, mereka menyaksikan peristiwa yang terjadi setiap 88 hari sekali yaitu Aphelion Merkurius tanpa alat bantu.

Yaitu konfigurasi ketika planet berada di titik terjauh dari Matahari. Disebabkan oleh orbit planet yang berbentuk elips dengan Matahari terletak di salah satu dari kedua titik fokus orbit tersebut




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline