Lihat ke Halaman Asli

Nurul Ainiy

Seorang Pengajar dan Pembelajar

Nasihat Belajar dari Imam Syafi'i

Diperbarui: 11 Juli 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi proses belajar dan menuntut ilmu/dokpri

Belajar merupakan aktivitas yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Kewajiban untuk menuntut ilmu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan individu, tetapi juga untuk memperkuat iman dan amal perbuatan yang sesuai dengan tuntunan agama. Islam sangat menekankan pentingnya ilmu. Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah "Iqra" (اقرأ) yang berarti "Bacalah" (QS. Al-'Alaq: 1). Ini menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk membaca, belajar, dan mencari ilmu. Nabi Muhammad SAW juga bersabda:   "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah).

Ilmu pengetahuan dapat membantu seorang Muslim untuk memahami ajaran agama secara lebih mendalam. Dengan memahami Al-Qur'an dan Hadis dengan benar, seorang Muslim dapat meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ilmu juga membantu dalam memahami hukum-hukum agama dan menjalankan ibadah dengan benar.

Selain itu, Ilmu pengetahuan memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan ilmu, seseorang bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik, meningkatkan ekonomi keluarga, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Pendidikan juga membuka pintu untuk inovasi dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan.

Namun, terkadang belajar bisa melelahkan. Belajar membutuhkan konsentrasi dan waktu yang tak sebentar. Bahkan, belajar bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Hal ini terkadang mendatangkan rasa bosan, lelah, tak bersemangat, dan mambuat motivasi pelajar menurun seiring berjalannya waktu. Dalam hal ini Imam Syafi'i pernah berkata dalam syair nya:

"من لم يذق مر التعلم ساعة، تجرع ذل الجهل طول حباته"

"Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak, maka Ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya"

Belajar memang melelahkan, tapi manfaatnya di masa depan akan jauh lebih besar jika dilakukan dengan penuh kesungguhan, keseriusan, kesabaran, dan ketekunan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline