Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan pada umur dibawah 19 tahun. Pernikahan dibawah umur sebenarnya tidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan fisik maupun psikis. Salah satu contoh dampak negatifnya yaitu terjadinya perceraian, secara usia pasangan muda-mudi tentunya belum siap dalam artian belum siap mental dan juga belum siap materi. Namun, pada kenyataan nya masih banyak pernikahan dini yang terjadi pada saat ini hanya karena ingin selalu bersama.
Pernikahan di bawah umur yang banyak terjadi saat ini di tengah masyarakat dapat memberikan dampak negatif yaitu angka perceraian menjadi lebih tinggi. Hal ini dipicu oleh kurangnya kesadaran untuk bertanggung jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri . Seseorang yang melakukan pernikahan dini hanyalah mengutamakan kesiapan dari segi fisiknya saja, tanpa diimbangi dengan kesiapan mental dan ekonomi.
Pernikahan dini juga dapat menjadi penyebab terjadinya KDRT yang mana pasangan tersebut belum dapat mengatur emosinya sendiri, mementingkan ego masing-masing, belum bisa memahami satu sama lain, serta belum bisa mencari solusi atau jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Selain itu, pernikahan dini juga dapat mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang. Yang mana dampak psikologis tersebut seperti menimbulkan stres akibat mengurus rumah tangga, depresi, dll.
Karena banyak dari anak muda jaman sekarang, menikah hanya karena cinta dan tidak ingin berjauhan, serta dorongan dari orang tua yang mana biasanya seorang anak perempuan harus cepat-cepat untuk menikah