Lihat ke Halaman Asli

Nurul Afifah

mahasiswa ilmu komunikasi S1

Kisah di Balik Senyuman Wanita Barista: Kehidupan, Cinta, dan Kopi

Diperbarui: 21 Juni 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah aroma kopi yang menggoda dan deru mesin espresso, ada seorang wanita tangguh yang setiap hari melayani pelanggan dengan senyuman hangat di wajahnya. Di balik mesin kopi dan deretan gelas, ada kisah hidup yang tak terlihat oleh banyak orang. Nurul, seorang wanita muda berusia 22 tahun, adalah salah satu dari sekian banyak wanita barista yang berdiri tegap di balik mesin espresso.

Nurul bukan hanya sekadar pelayan kopi. Bagi banyak pelanggan tetapnya, dia adalah teman yang selalu siap mendengarkan cerita mereka. Di balik senyumnya yang ramah, Nurul memiliki kisah hidup yang penuh warna. Dia memulai karirnya sebagai barista sebagai langkah awal menuju impian masa depannya memiliki kedai kopi sendiri.

Setiap hari, Nurul bangun pagi untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki kedai kopi tempatnya bekerja. Dan dengan cermat, dia menyeduh kopi sesuai dengan preferensi pelanggannya, terkadang bahkan mampu menebak pesanan favorit mereka sebelum mereka memesannya.

Di antara suara mesin kopi yang berdentum dan tawa para pelanggan, Nurul menemukan kebahagiaannya. Meskipun terkadang lelah, dia merasa puas bisa menyajikan secangkir kopi yang sempurna kepada pelanggan setianya. Di luar jam kerja, Nurul masih menyisihkan waktu untuk mengejar hobinya yang lain seperti bersepeda dan membaca webtoon.

Bagi Nurul, pekerjaannya bukan hanya sekadar mencari nafkah, tapi juga sebuah passion. Dia percaya bahwa setiap secangkir kopi yang dia sajikan memiliki cerita tersendiri, dan dia bersyukur bisa menjadi bagian dari cerita tersebut. Dan nurul berharap setiap cangkir kopi yang dibuatnya dengan penuh cinta bisa membuat semua pelanggan tersenyum gembira, dan melupakan permasalahannya sejenak. 

Di tengah kesibukannya, Nurul juga mengalami liku-liku percintaan. Terkadang, kehadiran seorang pelanggan yang sering datang ke kedai kopi membuat hatinya berdebar-debar. Namun, di balik senyuman dan obrolan ringan, nurul tetap fokus pada cita-citanya dan tidak membiarkan cinta menghalangi jalannya.

Bagi nurul, menjadi seorang wanita barista bukanlah hanya pekerjaan, tapi juga perjalanan hidup yang penuh warna. Di balik mesin kopi dan aroma kopi yang menggoda, ada kehidupan, cinta, persehatan, dan impian yang terus bersemi. 

Hidup dapat diibaratkan seperti minum kopi suguhan. Terkadang, kita akan mendapatkan rasa pahit, terkadang kita juga mendapatkan rasa manis. Namun, hal itu akan membuat mata kita menjadi terbuka. Secangkir kopi dapat membuat kita belajar, bahwa rasa pahir juga dapat dinikmati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline