Lihat ke Halaman Asli

Ilusi

Diperbarui: 14 Januari 2021   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Izinkan abdi menyapa
Dalam raga yang sudah pudar
Benci nan muak
Akan sulitnya diri ini
Tuk bisa menatap nyata mata indah itu


Semerbak harummu
Masih sama dengan yang lalu
Bak panah arjuna dalam hirupku
Masih abdi kenang
Hingga kerinduan mulai menyeruak


Aaahhh, waktu selalu memukuli abdi
Riak pengakuan kian menciut
Pikirku hanya berkhayal, berimajinasi
Merutuki nasib yang halai balai
Seandainya abdi dapat kembali
Merengkuh dalam penghidupan


Kasih, abdi rindu sangat akan dirimu
Beragam rasa yang abdi kenang
Bukan sebatas omong kosong

Apalah daya, abdi sudah berbeda ruang
Ditemani sang Shyam dan Sumarah
Bagai bunga teratai Ibu Kunti
Yang hanyut di aliran Gangga
Tak tahu menjalar hingga di batas mana
Tuhan, kasihanilah abdi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline