Izinkan abdi menyapa
Dalam raga yang sudah pudar
Benci nan muak
Akan sulitnya diri ini
Tuk bisa menatap nyata mata indah itu
Semerbak harummu
Masih sama dengan yang lalu
Bak panah arjuna dalam hirupku
Masih abdi kenang
Hingga kerinduan mulai menyeruak
Aaahhh, waktu selalu memukuli abdi
Riak pengakuan kian menciut
Pikirku hanya berkhayal, berimajinasi
Merutuki nasib yang halai balai
Seandainya abdi dapat kembali
Merengkuh dalam penghidupan
Kasih, abdi rindu sangat akan dirimu
Beragam rasa yang abdi kenang
Bukan sebatas omong kosong
Apalah daya, abdi sudah berbeda ruang
Ditemani sang Shyam dan Sumarah
Bagai bunga teratai Ibu Kunti
Yang hanyut di aliran Gangga
Tak tahu menjalar hingga di batas mana
Tuhan, kasihanilah abdi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H