Lihat ke Halaman Asli

Video Mapping: Diskusi bersama Uvisual tentang Seni Media Baru yang Berkembang di Indonesia

Diperbarui: 22 Desember 2022   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Seni merupakan salah satu cabang ilmu yang membahas tentang sebuah keindahan, mulai dari bagaimana cara menciptakanya hingga bagaimana cara menikmatinya. Seni dapat dibagi menjadi seni murni dan seni terapan. Sesuatu yang bernilai seni, dapat diciptakan dengan cara dan media yang beragam. Mulai dari seni yang dibuat langsung oleh goresan tangan-tangan seniman seperti lukisan, batik, keramik dan masih banyak lainnya, hingga seni yang dibuat dengan memanfaatkan teknologi yang kian hari semakin berkembang.

Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini juga mempengaruhi para seniman dalam menciptakan sebuah karya seni, salah satunya adalah seni media baru. Video Mapping merupakan salah satu contoh seni media baru yang berkembang di Indonesia. UVISUAL, merupakan sebuah komunitas seni yang memfokuskan diri pada seni Video Mapping. UVISUAL digagas oleh seorang alumni seni rupa Universitas Pendidikan Indonesia bernama Rudi Kurnia. Ia juga merupakan seorang lulusan S2 jurusan Desain Komunikasi Visual ITB dengan fokus studi hologram dan video mapping. 

Dokpri

Rudi Kurnia saat ini juga bekerja sebagai seorang dosen di jurusan DKV kampus Bina Nusantara disamping posisinya sebagai CEO UVISUAL. Alamat kantor UVISUAL sendiri terletak di Jl. Kebon Kopi No. 114, Kel. Cibereum, Cimahi Selatan, Bandung, Jawa Barat. Komunitas tersebut awalnya beranggotakan para mahasiswa jurusan seni rupa yang tertarik dengan bidang desain digital sehingga membutuhkan wadah untuk mengasah minat dan bakat mereka. UVISUAl baru saja usai mengikuti sebuah kontes video mapping di Jepang. Pada diskusi santai ini, kami diberi kesempatan untuk menonton video yang diikutsertakan dalam kontes bergengsi tersebut. 

Menggeluti bidang ini, maka itu berarti kita nantinya akan menjadi orang yang bekerja dibalik layar atau backstage. Mereka yang bekerja dibidang ini berasal dari berbagai disiplin ilmu atau dapat dikatakan sebagai kolaborasi tim. Sehingga secara tak langsung kita dapat mempelajari bidang ilmu lainnya melalui interaksi yang kita lakukan dengan orang-orang yang ada dibidang tersebut. 

Menurut penuturan bapak Rudi Kurnia, hal yang menarik dari terjun dibidang ini ialah saat karya kita ditampilkan dan diapresiasi oleh orang banyak akan menimbulkan rasa puas sekaligus bangga dengan diri sendiri. Selain itu, jangkauan eksplorasi video mapping akan lebih luas dibanding kesenian media baru lainnya. Pada proses pembuatan sebuah video mapping, terdapat beberapa langkah yang akan ditempuh seperti membuat story telling, story board, teknis, musik, animasi dan masih banyak lainnya. Proses pembuatan satu projek dapat memakan waktu hingga 6 bulan lamanya. Sedangkan untuk besarnya biaya yang digunakan tergantung pada seberapa besar proyek yang akan digarap. 

Terakhir, Bapak Rudi Kurnia berpesan bahwa yang paling penting diantara minat dan bakat ialah minat, sebab hal tersebut merupakan hal yang akan mengantar kita pada apa yang harus dicapai. Atau dengan kata lain, ia akan menjadi pemicu diri kita untuk melkuakn sesuatu. Beliau juga berpesan untul jangan meninggalkan atau melupakan ilmu yang sudah pernah kita dapatkan sebelumnya. 

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline