Lihat ke Halaman Asli

Nurul Afifah

Mahasiswa

KKN 16 UNEJ Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran Online, Belajar tanpa Bosan

Diperbarui: 15 Agustus 2020   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

COVID-19 merupaka suatu penyakit disebabkan oleh Virus Corona (SARS-CoV-2) yang menjelma sebagai suatu pandemi yang ditetapkan oleh WHO pada tanggal 9 Maret 2020. Penyebaran yang sangat cepat mengakibatkan pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Menanggapi hal ini, Universitas Jember mengambil kebijakan untuk mengadakan KKN dengan konsep Back To Village. KKN Back To Village merupakan KKN yang dilakukan oleh Mahasiswa di kampung halaman masing-masing. KKN Back To Village diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam membantu permasalahan dalam masyarakan pada masa pandemi ini. 

Penulis menggambil tematik Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat Covid19. Program kerja yang dirancang adalah IMPA yang merupakan singkatan dari Inovasi Metode Pembelajaran Asik, yang mana pada program ini pembelajaran akan dilakukan menggunakan beberapa aplikasi atau media pendukung pembelajaran online. 

Tujuan dari program kerja ini adalah untuk memperkenalkan sekaligus meningkatkan pemanfaatan media pendukung pembelajaran online kepada guru. Media atau aplikasi yang digunakan dalam program ini adalah Zoom, Google Form, Quizizz dan Filmora. Pengenalan dan pengelolaan media pembelajaran dilakukan secara offline, dengan penulis sebagai tentor yang mendampingi guru.

Program kerja IMPA dilaksanakan selama 45 atau 6 minggu. Minggu pertama dilakukan tahap observasi, perencanaan dan pengenalan program kepada sasaran. Tujuan dilakukannya tahap ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh guru selama pembelajaran online. 

Hasil dari dilakukannya tahap observasi yaitu dijumpainya permasalahan dalam pembelajaran online yang dirasa kurang terlaksana dengan baik karena guru seringkali memberikan tugas tanpa memaparkan materi atau teori terlebih dahulu. 

Fenomena ini terjadi karena Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran online sebagi sarana pembelajaran asik dimasa pandemi ini, akibatnya banyak murid yang secara perlahan kehilangan minat belajar. 

Oleh karena itu penulis menawarkan beberapa media atau aplikasi yang dapat menunjang dalam pembelajaran online lebih menarik. Pengenalan dan pelatihan pengelolaan media pembelajaran mulai dilakukan pada minggu kedua hingga minggu kelima.

Pelatihan kelas yang dilakukan pada minggu kedua adalah pengenalan dan pengelolaan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran online. Pelatihan ini diisi dengan pengenalan Zoom serta pengelolaan yang memuat fungsi tools pada aplikasi Zoom. 

Aplikasi Zoom dipilih sebagai salah satu media pembelajaran karena memungkinkan untuk dilakukannya pembelajaran interaktif, karena guru dan siswa dapat bertatap muka secara virtual serta memungkinkan untuk dilakukannya Tanya jawab secara langsung. Minggu ketiga dilakukan pengenalan dan pelatihan pengelolaan Google Form sebagai media pembelajaran online. 

Pada pelatihan ini diisi dengan pengenalan Google Form serta fungsi tools pada google form untuk membuat daftar absen, kuis maupun tugas. Minggu keempat dilakukan pengenalan dan pelatihan Quizizz sebagai media pembelajaran online. Pelatihan ini diisi dengan pengenalan Quizizz serta fungsi tools pada Quizizz untuk membuat tugas dan kuis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline