Lihat ke Halaman Asli

Kita

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah jiwa-jiwa yang terlukaPada garis takdir saling menemukanDengan perbedaan mencoba saling mengisiNamun yang terjadi kita saling menyakiti Kita adalah hati yang patah satu sayapnyaMencoba terbang dengan saling bergenggamanNamun seringnya, berbeda arah tujuanGenggaman terlepas, kita pun terhempas Untuk satu alasan kita bertahanBukan. Bukan cinta yang sempurnahanya seuntai kasih yang apa adanyaDari kepingan hati yang tersisa Mari bicara dan mendengarkanKeluhku, kesahmu, mari pahamiMimpiku, cita-citamu, mari satukanMenjadi tujuan kita, tujuan bersama Mungkin, kita tak kan pernah bisa terbang cepat dan terlalu tinggiTak peduli berapapun jarak dan waktu yang harus ditempuhMari yakinkan diri, kita pasti kan tiba di tujuan itu nanti Dan semoga, Ah… semoga..Sesampainya di sanaJemari kita masih saling bertautanAku dan kamu.Kita. (PondokLabu, 15 February 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline