Lihat ke Halaman Asli

nurul qolbi

frelancer dan Blogger

Erzaldi "Bekisah Taber Laut" dengan Warga Tanjung Berikat

Diperbarui: 14 Mei 2024   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Tampak nuansa berbeda di pesisir pantai Batu Panjang, Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Minggu, 12 Mei 2024. Jika pada akhir pekan selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk liburan, kali ini ramai dipadati warga untuk menyaksikan acara adat budaya Taber Laut yang digelar setiap 1 tahun sekali.

Foto kegiatan Taber Laut/Koleksi pribadi

Menurut Kepala Desa Batu Beriga, Taber Laut merupakan ungkapan syukur keluarga Desa Batu Beriga selaku warga desa pesisir yang di dominasi oleh para nelayan dalam mensyukuri hasil tangkapan laut yang mereka dapat, serta untuk menjaga silaturahmi antar masyarakat. Tahun ini digelar bersamaan dengan deklarasi penolakan tambang laut oleh masyarakat Desa Batu Beriga sekaligus tuntutan mencabut izin usaha pertambangan di pesisir lautnya.

Foto dilapangan/Koleksi pribadi

Dalam tradisi Taber Laut ini ada sebuah larangan yang harus dipatuhi masyarakat lokal, diantaranya tidak boleh menyelupkan barang yang sudah dimasak di kompor kedalam air laut, tidak boleh melaut selama 3 hari dimulai pasca pesta adat ini, dan bagi anak-anak hanya diperbolehkan bermain di sekitar area Taber Laut.

Larangan ini sangat baik untuk menjaga kebersihan laut dan pantai, serta memberikan kesempatan kepada biota laut untuk berkembang biak. Harapannya setelah larangan ini usai, masyarakat kembali bisa memperoleh hasil laut yang lebih banyak.

Erzaldi Rosman sebagai salah satu Bupati dan wakil Bupati yang pernah memimpin di kabupaten Bangka tengah selama hampir 15 tahun menyampaikan, budaya Taber Laut yang ada di Desa Batu Beriga ini sudah menjadi tradisi sehingga sejak dahulu memang sudah berpesan ke masyarakat agar kelestarian ini dijaga.

Bagi Erzaldi, Taber Laut ini sangat luas baik maknanya maupun manfaatnya, mengingatkan kita untuk menjaga keseimbangan alam. Sudah sepatutnya pemerintah harus pandai mengemas acara ini menjadi baik dan juga menarik.

Meskipun tahun ini tak mengahadiri acara puncak dari pagi, Erzaldi bersama istri Melati hadiri undangan silaturhami pada sore harinya di salah satu kediaman warga di dusun Tanjung Berikat. 'Bekisah' (ngobrol) banyak hal baik, berkaitan dengan UMKM, pariwisata, nelayan dan juga perihal tambang yang saat ini menjadi pembahasan di kawasan Batu Beriga tersebut.

foto Melati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline