Erzaldi Rosman sosok Gubernur Bangka Belitung perode 2017-2022 yang merupakan kepala daerah ke 4 setelah di pimpin oleh tiga pendahulunya. Sebelum Erzaldi terdapat nama Hudarni Rani Gubernur pertama Bangka Belitung 2002-2007 pasca pemekaran dari Sumatra Selatan.
Selanjutnya Eko Maulana Ali Gubernur terpilih di periode 2007-2012, dan saat terpilih yang periode keduanya beliau wafat pada tahun 2013 yang kemudian dilanjutkan oleh wakilnya Rustam Efendi 2013-2017. Dan kemudian pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) periode 2017-2022 Erzaldi Rosman terpilih menjadi Gubernur Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Bangka Belitung sebelum era Erzaldi Rosman-Abdul Fatah meningalkan catatan yang harus disikapi dengan bijak, diantaranya kondisi kemiskinan alami peningkatan sehingga menjadi pekerjaan rumah Gubernur terpilih berikutnya.
Sebagai kepulauan saat itu Babel belum ditingkatkan menjadi wisata bahari, ketergantungan terhadap sektor tambang dan penataan sektor tambang juga menimbulkan kendala. Termasuk royalty yang diterima Babel dari keberadaan PT.Timah tbk hanya sebesar 4% beberapa catatan diatas menjadi langkah perbaikan oleh pemimpin berikutnya.
Sekilas menyelisik yang dilakukan Erzaldi saat berperan untuk Bangka Belitung.
Erzaldi salah satu Gubernur yang suka natak (Silaturhami) main ke kampung menyapa warganya di daerah. Istilah natak sama halnya dengan belusukan yang dilakukan jokowi saat menjadi kepala daerah.
- Mendorong kegiatan pendidikan di Sekolah terutama di pondok pesantren, tempat ini juga menjadi salah satu rutinitas tempat singgah Erzaldi untuk melaksanakan silaturahminya. Menjemput keberkahan dari para pengasuh Ponpes yang dengan keihlasan hati mengasuh para santri.