Lihat ke Halaman Asli

Mengenang Sosok Ayah

Diperbarui: 2 Desember 2024   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dalam keluarga yang sederhana, namaku hasan. Aku mempunyai seorang ayah yang dikenal sebagai sesosok yang cukup aktif berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan. Ia menjadi cukup dikenal di lingkungan rumahku karena hal itu, Orang-orang juga sering bertemu dengannya di Masjid pada saat ibadah salat maghrib dan isya berjamaah. 

Ayah dikenal sebagai sosok yang tidak banyak bicara namun tidak sulit untuk diajak berteman. Beberapa teman ayah pun mengakui bahwa ayah adalah sosok yang cukup kaku, tetapi ayah adalah orang yang tepat jika mereka ingin bercerita dan membutuhkan pendapat.

Ayah adalah sosok yang cukup religius, ia selalu melaksanakan salat wajib beserta sunahnya secara tepat waktu. Ia juga tidak pernah ketinggalan untuk mengingatkan anggota keluarganya untuk mengaji dan berperilaku baik kepada siapapun, walau tidak semua orang berlaku baik pada aku, aku tidak boleh membalasnya dengan hal buruk juga. Keluargaku bukan lah keluarga bergelimang harta yang bisa senantiasa membeli segala hal yang kami inginkan. Hal ini tidak membuat Ayah saya menjadi pelit dan perhitungan. 

Ayah selalu mengajarkanku dan seluruh anggota keluargaku bahwa sedekah tidak akan membuat kami menjadi kesulitan, bersedekahlah dengan ikhlas dan jangan pernah untuk mengharapkan imbalan dari apa yang sudah sedekahkan saat itu. Aku masih ingat malam dimana Ayah saya menghembuskan nafas terakhirnya. Malam itu saya sudah tertidur dan mendengar teriakan ibu memanggilku dan saudara-saudaraku yang lain, kebetulan malam itu beberapa sepupuku dari pihak ibu datang menginap. 

Awal keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga menuju kamar orang tuaku, aku masih belum sepenuhnya sadar dan cenderung jengkel karena dibangunkan dengan teriakan. Di anak tangga terakhir aku baru sepenuhnya sadar karena melihat wajah Adikku yang sedih dan menunjuk ke arah kamar orang tuaku. Malam itu keadaan rumah sangat kacau, setelah melihat kondisi ayahku yang terlihat tidak bisa bernafas, aku berlari ke arah rumah tetangga saya yang juga merupakan teman ayah.

Karena Ayah adalah sosok yang cukup dikenal, pada hari kepergiannya cukup banyak orang yang datang untuk sekedar memberikan bela sungkawa, tidak hanya dari lingkungan rumahku saja melainkan dari lingkungan masa kecil dan muda ayah sebelum berkeluarga dan memutuskan untuk tinggal di Surabaya. Sekarang meski ayah telah tiada, setiap kenangan bersamanya selalu hidup dalam hati. 

Aku beberapa kali mengunjungi makamnya, berbicara seakan ia masih bisa mendengar. Aku menceritakan semua hal yang terjadi, seperti dulu ia mendengarkan ceritaku di jalan menuju rumah saat pulang sekolah. Disitulah aku dapat merasakan kembali cinta dan semangat yang ia tanamkan tetap hidup dalam diriku.

Meski dengan segala keterbatasan, Ayah selalu memastikan saya mendapatkan pendidikan terbaik yang ia mampu berikan. Karena menurut Ayah pendidikan bukan hanya membuka peluang, tetapi juga membentuk karakter dan cara pandang saya terhadap dunia. Banyak hal yang dikatakan Ayah saya terbukti benar, seperti halnya pentingnya pendidikan dan kebiasaan baik pada setiap orang yang kita temui. Pentingnya pendidikan dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat menentukan cara pandang kita pada orang lain dan sebuah peristiwa.

 Semakin tinggi dan baiknya pendidikan akan semakin mencerminkan kita dalam mengambil suatu keputusan atau memberikan opini maupun tanggapan dalam suatu hal. Maka dari itu aku semakin giat dalam belajar untuk menggapai masa depan. Aku juga teringat akan satu hadist yaitu:

 

"Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."(HR. Muslim)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline