Lihat ke Halaman Asli

"Black Garlic" Obat Herbal Olahan Kelompok 89 PMM UMM untuk Antibodi Warga RW 02 Tlogomas

Diperbarui: 31 Desember 2021   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 89 Universitas Muhammadiyah Malang telah dibuka pada Selasa, 14 Desember 2021 di Balai RW 02 Tlogomas. Pembukaan ini dihadiri oleh ketua RW 02 bapak Muhammad Toib, SE dan bu RW bu Ima serta warga RW 02 Tlogomas. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa adalah kegiatan pemberdayaan diri oleh mahasiswa yang diberikan kepada masyarakat desa yang diharapkan dapat bersifat berkelanjutan. Di bawah naungan dan arahan DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) UMM, PMM yang beranggotakan Yudistria Marta Winahyu, Ary Tri Rahayu, Nurul Izza Pratiwi, Kurniawati Putri Al Saudi, dan Nanda Faizatul Maghfiroh  dari fakultas psikologi dan fakultas fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang bertemakan "Membangun Kesadaran Masyarakat Melalui Edukasi Penyuluhan Mengenai Covid - 19".

Hadirkan solusi ditengah pandemi, salah satu program unggulan kelompok 89 PMM UMM yang dibina oleh dosen pendamping lapangan Faris Rizal Andardi, ST., MT tawarkan obat herbal "black garlic" dalam upaya menjaga antibodi masyarakat RW 02 Tlogomas. Pada selasa, 21 Desember 2021 kelompok 89 PMM UMM ajarkan tutorial pembuatan "Black Garlic" kepada warga di balai RW 02 Tlogomas. Sejumlah 15 warga yang merupakan perwakilan dari setiap RT berbondong menghadiri acara tersebut. Kegiatan ini membidik tujuan pada ranah kesehatan masyarakat ditengah pandemi covid-19.

"Black Garlic dapat memberikan banyak manfaat yakni kaya akan nutrisi, sumber antioksidan, mengurangi gula darah, menurunkan kolesterol, mencegah kanker, menstabilkan tekanan darah, dan menjaga berat badan kita" ulas Iza salah satu anggota yang memaparkan cara pembuatan "Black Garlic" saat itu. Antusiasme warga yang diwakili oleh ibu -- ibu sangat tinggi dalam menerima informasi dan wawasan baru seputar obat herbal ini.

Iza juga memaparkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat olahan obat herbal yang ekonomis ini. Mulai dari mengolah bawang putih ke dalam magic com/penanak nasi ia praktikan di depan warga cara membuatnya. "Black Garlic" ini sendiri merupakan obat herbal yang diracik sendiri dan di masukkan kedalam penanak nasi selama 1 minggu agar menghasilkan manfaat yang berkhasiat dan memiliki rasa manis. Semakin lama disimpan dalam penanak nasi/oven maka rasanya akan semakin manis. Beberapa kandungan lainnya juga ditambahkan oleh Iza saat melakukan praktik dihadapan warga " oiya ibu -  ibu, black garlic ini juga mengandung vitamin c sejumlah 71 %, kalsium 25%, zat besi 13%, karbohidrat 15%, dan bisa mencukupi kebutuhan serat ibu -- ibu sebanyak 11% ".

Pada akhir sesi, kelompok 89 membagikan olahan black garlic  yang sudah jadi kepada ibu -- ibu yang hadir dalam pertemuan kala itu. Ibu -- ibu sangat senang ketika mencicipi rasanya, "hmmm rasanya enak, tapi kaya ada asem -- asem manisnya gitu mbak" ujar salah satu ibu dengan spontan. Feedback yang diberikan oleh Bu Ima selaku Bu RW 02 Tlogomas juga sangat baik, "terima kasih ya adek -- adek mahasiswa PMM ini kreatif semua, cara penyampaian ke warga juga sudah luar biasa sehingga warga bisa menerima dengan faham. Semoga sharing ilmu tentang pembuatan black garlic  ini nantinya juga dapat dijadikan ide mata pencaharaian warga disini ditengah pandemic yang masih berjalan ini".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline