Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Polarisasi Kebiasaan Generasi Z terhadap Ketahanan Fokus dalam Pekerjaan

Diperbarui: 10 Januari 2025   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

social media (Sumber: pexels.com)

Di era digital yang serba cepat, Generasi Z, yaitu individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dihadapkan pada tantangan besar dalam mempertahankan fokus mereka. Pola kebiasaan yang terbentuk oleh teknologi dan media sosial telah menciptakan polarisasi dalam cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pekerjaan. Fenomena ini memunculkan pertanyaan penting: bagaimana kebiasaan multitasking dan konsumsi informasi instan memengaruhi ketahanan fokus Generasi Z dalam menyelesaikan pekerjaan?

Generasi Z dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi digital sejak lahir. Mereka terbiasa dengan akses instan ke informasi melalui media sosial, aplikasi, dan perangkat pintar. Kebiasaan ini menciptakan dua kutub ekstrem:

Pertama, Multitasking Digital: Kemampuan mereka untuk menjalankan banyak tugas sekaligus, seperti menjawab pesan, menyusun dokumen, dan mendengarkan podcast secara bersamaan.

Kedua, Kehilangan Ketahanan Fokus: Paparan terus-menerus terhadap notifikasi dan informasi instan sering kali mengakibatkan kesulitan untuk bertahan dalam satu bidang pekerjaan untuk waktu yang lama.

Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2022), hanya 34% pekerja Generasi Z dapat mempertahankan fokus mereka selama lebih dari 25 menit saat melakukan tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi. Sebagian besar dari mereka mengalami gangguan fokus akibat notifikasi atau dorongan untuk beralih ke aplikasi lain. Kondisi ini menimbulkan beberapa dampak negatif, antara lain:

Pertama, Penurunan Produktivitas: Ketidakmampuan untuk mendalami tugas tertentu menyebabkan hasil pekerjaan yang kurang optimal.

Kedua, Kelelahan Mental: Multitasking yang berlebihan membuat otak bekerja lebih keras, sehingga cepat lelah.

Ketiga. Kurangnya Keterampilan Mendalam: Generasi Z cenderung memiliki pemahaman yang dangkal terhadap bidang tertentu karena terbiasa berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya.

Faktor Penyebab Polarisasi

Pertama, Konsumsi Informasi yang Instan: Media sosial seperti TikTok dan Instagram mendorong pola konsumsi konten singkat, sehingga sulit bagi Generasi Z untuk fokus pada tugas-tugas jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline