Lihat ke Halaman Asli

Nurul Jubaedah

Teacher, writer, traveler, vloger

Kurikulum Merdeka: Amanat Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka : Amanat Ki Hadjar Dewantara

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Ing Ngarso Sun Tulodho, artinya di depan (pimpinan) harus memberi teladan.

Ing Madyo Mangun Karso, maknanya di tengah memberi bimbingan.

Tut Wuri Handayani, maksudnya di belakang memberi dorongan.  

Kalimat lengkapnya adalah "Ing Ngarso Sun Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani." Ketiganya memiliki peran pendidikan. Sebelum mengajar, ia mampu memancarkan temperamen kepemimpinan sebagai model. "Bagikan kualitas diri Anda yang berasal dari pemrosesan dan refleksi yang konstan."

Saat berada di tengah-tengah orang lain, ia harus mampu membangkitkan semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Ketika dia menjadi pelindung/penasihat, dia bisa menggerakkan orang-orang di depannya sehingga wasiatnya tetap ada. kuat dan menjadi teladan berlanjut.

Negara kita sangat besar dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tidak bisa dikelola oleh individu saja. Oleh karena itu, partisipasi berbagai pihak mutlak diperlukan. Kolaborasi multi-stakeholder diperlukan, baik antara pemerintah dengan stakeholders maupun antar stakeholders untuk meningkatkan pendidikan.

Korelasi Amanat Ki Hadjar Dewantara dengan Kurikulum Merdeka Belajar 


Konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara didasarkan pada prinsip kemandirian, artinya manusia tidak diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupannya dengan menghormati aturan-aturan yang ada dalam masyarakat. Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada prinsip kemandirian dalam penerapan materi esensial dan fleksibel sesuai  minat, kebutuhan, dan karakteristik  peserta didik.

Ki Hadjar Dewantara melarang keras pemaksaan kepada peserta didik karena akan mematikan jiwa kebebasan dan kreativitasnya. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan dan pengajaran adalah proses memanusiakan, oleh karena itu harus membebaskan manusia dan seluruh aspek kehidupan, baik jasmani, rohani, jasmani maupun rohani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline