Lihat ke Halaman Asli

Nurul Jubaedah

Teacher, writer, traveler, vloger

Pemikiran Perempuan Perkasa

Diperbarui: 13 April 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemikiran Perempuan Perkasa

(Oleh NurulJubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag, Guru SKI di MTsN 2 Garut)

 

Perkasa bukan selalu berarti bertubuh kuat, berotot besar, dan berbadan tinggi kekar. Perkasa pada perempuan mengandung makna memiliki mental yang kuat, nyali yang besar, multitasking, percaya diri, dan berani mengambil resiko. Perempuan perkasa menunjukkan kekuatan semangat dan kegigihan yang luar biasa ketika menghadapi masalah dan mengalami masa-masa sulit. Tipe perempuan perkasa tidak mau meratapi nasibnya karena mereka sudah mempersiapkan problem solving untuk setiap masalah,mereka memiliki prinsip yang kuat dalam menerapkan segala rencana dalam hidupmereka.

Perempuan perkasamengingatkan kita pada sosok perempuan Indonesia yang sudah sangat fenomenalyaitu R.A Kartini. Kartini yang terkenal dengan perjuangannya membela hak-hakperempuan Indonesia agar bisa menikmati kemerdekaan berfikir dan layakmenikmati tingginya pendidikan. R.A Kartini adalah seorang tokoh feminis pertamaIndonesia yang dikukuhkan sebagai pahlawan nasional dan hari lahirnyadiperingati oleh seluruh rakyat Indonesia. Memang, R.A Kartini bukanlahsatu-satunya pejuang kemerdekaan perempuan namun perjuangan R.A Kartini yangpaling keras adalah pendidikan, karena R.A Kartini yakin hanya pendidikan alatsatu-satunya untuk mengangkat derajat peremuan dan menyadarkan masyarakattentang pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban. Kartini di masa lalu tentu memiliki tujuanyang sama dengan Kartini di masa sekarang dan Kartini di masa yang akan datang.Lalu, adakah perbedaannya?. Tentu saja ada. Mari kita simak penjelasan berikutini.

Kartinidi Masa Lalu

R.A Kartini sangat kental dengan budaya Jawa yangmenempatkan perempuan sebagai manusia kelas dua setelah laki-laki. Perempuantidak memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri. Perempuan tidak memilikikebebasan untuk mengaktualisasikan diri. Tugas perempuan hanya di dapur, sumur,dan kasur, karena tak ubahnya sebagai budak dari tuannya, dimana segalakehidupan perempuan telah diatur sedemikian rupa orang tua dan penuh kepatuhankhususnya pada golongan bangsawan Jawa.[1]

Secara intelektual, R.A Kartini adalah sosokpembelajar yang sejati. R.A Kartini sangat gemar membaca. Banyak sekali buku-bukudan segala sumber bacaan menjadi pusat perhatian R.A Kartini. Bukan hanyadibaca saja, melainkan juga dengan pemahaman, penelaahan, dan penulisan kembaliapa-apa yang telah dibacanya secara menyeluruh ke dalam gagasan-gagasannyasendiri. R.A Kartini mengambil sari pati dari kebudayaan yang baik, kemudianmengasimilasikan dengan budaya Indonesia. 

R.A Kartini menghadapi banyak tantangan ketika sedangmengikuti kegiatan belajar, seperti dikucilkan dan dipandang sebelah mata olehpara pelajar dan guru dari Belanda serta dari kaum bangsawan pribumi yangdidominasi oleh kaum laki-laki. Mereka melihat sosok perempuan seperti R.AKartini tidak biasa, tidak lumrah, dan masih tidak layak seperti pada umumnyauntuk menempuh pendidikan tinggi. Perempuan pribumi seharusnya diam di rumah,dipingit oleh orangtuanya sampai mereka menemukan pasangan hidupnya yang tentusaja hasil perjodohan orang tuanya.

Kartinidi Masa Sekarang

R.A Kartini menekankan pendidikan keterampilan bagiperempuan dengan memasak, menjahit, merenda, dan keterampilan lain yang mempumenunjang kemandirian perempuan. Perempuan harus bebas, di mana kebebasan iniberupa kemerdekaannya sebagai perempuan. Perempuan tidak terikat dalambudaya-budaya yang mengekang kehidupannya. Perempuan diharapkan mampu bersaingdengan laki laki dalam dunia kerja, menghasilkan tenaga kerja terampil danmemiliki kualifikasi yang baik dengan kesiapan ilmu yang dimiliki damseperangkat dorongan untuk berprestasi.

Setelah wafatnya R.A Kartini banyak tumbuhnyapemikir-pemikir Islam yang progresif dalam mengembangkan pendidikan Islamdengan lahirnya berbagai gerakan organisasi keagamaan yang bergerak dalampolitik, sosial, maupun pendidikan. Kepada kaum perempuan hendaknya dapatmemposisikan dirinya dengan baik dalam keluarga maupun masyarakat untukmembentuk peradaban yang berkemajuan dengan melahirkan generasi muslim yangkuat dalam Iman takwa (IMTAK) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Kartinidi Masa yang Akan Datang.

Persiapkan diri kita untuk menjadi perempuan perkasa yaitu perempuan yang berkepribadian tangguh seperti R.A Kartini. R.A Kartini memiliki cita-cita yang tinggi, berpendidikan, dan bebas untuk memilih profesi apa saja sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh kaum perempuan itu sendiri. Menjadi R.A Kartini di masa yang akan datang tidak hanya memiliki wawasan luas tetapi juga harus beradaptasi dengan revolusi 5.0 yang menguasai literasi digital, berfikir computational thinking, melakukankegiatan rutin dengan melibatkan kecanggihan teknologi yang bertujuan untukmemberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas harian.

Imam Darul Hijrah, ImamMalik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,: "Pelajarilahadab sebelum mempelajari suatu ilmu.". Kartini di masa yang akan datangakan mengutamakan adab sebelum ilmu, meskipun Kartini memiliki pemikiran yangperkasa namun, ia akan menyadari kodratnya sebagai perempuan yang akan menjadiseorang istri dan ibu yang mengandung, membesarkan, dan mendidik anak-anaknya.Kartini di masa yang akan datang akan menjadi perempuan multitasking yangberfikir metakognitif. Ia akan menjadi tiang rumah tangga, agama, dan negara.Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini tapi Kartini di masa yangakan datang akan menyempurnakan prosesnya. Proses jauh lebih berharga daripadahasil. Jadilah perempuan perkasa yang masagi.[2]

MengapaPendidikan Penting bagi Perempuan?

"Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Diatelah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yangpaling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajarkepada manusia apa yang tidak diketahui." (Q.S. Al-a'alq ayat 1-5)

Berdasarkan ayat di atasdijelaskan bahwa perempuan menempuh pendidikan sebagai refleksi dari ibadahdalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, menaikkan derajat dalam menuntut ilmu,melindungi diri untuk mendapat pahala. Perempuan akan menjadi pendidik untukanak-anaknya sehingga mendapatkan kebaikan dan menjadi amal jariyah.

 

MengapaPerempuan harus Mandiri?

Pentingnya menjadi perempuanmandiri maka ia akan mampu meminimalisir bantuan orang lain. Ia memilikikehidupan yang terencana dan tertata sehingga ia memiliki tujuan hidup, mimpiyang besar dan akan berusaha untuk meraih serta mewujudkan apa yang telah diacita-citakan. Perempuan mandiri memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehinggaia bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Perempuan mandiri memiliki mentalbaja sehingga ia tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup. Perempuan mandirimampu mencari solusi pada setiap permasalahan yang dihadapi, ia memilikikepribadian yang kreatif dan kritis.

Hambatanapa yang dihadapi oleh Perempuan yang berpendidikan Tinggi? 

Tidak semua idealisme yangdimiliki oleh perempuan berjalan dengan mulus. Impian perempuan untuk melanjutkan studitanpa terintervensi urusan rumah tangga tampaknya mesti kalah dengan opinibahwa menikah patut lebih diprioritaskan dibanding studi. Hambatan yangdihadapi oleh perempuan yaitu beban ganda. Peran sebagai istri, ibu, danpelajar sekaligus diembannya. Hal ini yang akan menjadi pemicu konflik padasaat ia menuntut ilmu. Perempuan mesti dua kali lipat bekerja keras untukmenyeimbangkan perannya. Beban serupa jarang ditemukan pada mayoritas laki-laki.Masyarakat meyakini bahwawajar bila laki-laki berada di luar rumah, bekerja atau meraih cita-citasetinggi-tingginya, termasuk lewat bersekolah, bukan mengurus persoalandomestik.

Perempuan dalam Islam

Pemikiran R.A. Kartini menumbuhkangolongan-golongan pergerakan Islam yang berorientasi untuk mengembangkanpendidikan Islam yang progresif dan berkemajuan. Pendidikan Islam mengalamiperkembangan yang sangat pesat yang mampu menjawab tantangan zaman. Banyaksekolah Islam didirikan terbuka untuk anak perempuan tidak hanya anaklaki-laki. Islam memandang perempuan sebagai makhluk istimewa yang diciptakanAllah SWT. Datangnya Islam memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepadaperempuan terlebih dalam hal kebebasan memperoleh pendidikan. 

Pandangan Islam terhadap perempuandapat dilihat dalam beberapa hal seperti berikut: 1) kedudukan perempuan dalamIslam, dapat dilihat dari sejarah sebelum dan setelah kedatangan Islam, selainitu juga terdapat ayat Al-Qur'an yang menjelaskan kedudukan perempuan yaitu Q.S.Al-Hujurat ayat 13 dan Q.S. An-Nisaa ayat 34 yang ditafsirkan dari beberapatafsiran, 2) Dasar Pendidikan Perempuan yang dapat dilihat dalam Q.S. Az-Zumarayat 9, 3) Tujuan pendidikan perempuan yang bertitik tolak pada tujuanpendidikan Islam yaitu menjadikan peserta didik sebagai insan kamil dankhalifah fil ardhi, 4) Peran pendidikan perempuan dibagi menjadi dua, yaitu:peran dalam keluarga dan peran dalam masyarakat.[3]

 

Daftar Pustaka

Maftucah Yusuf, Perempuan Agama danPembangunan Wacana Kritis atas Peran dan Kepemimpinan Wanita, (Yogyakarta:Lembaga Studi dan Inovasi Pendidikan, 2000), 

Ramayulis, IlmuPendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2015) 

Shalah Qazan, Membangun Gerakan MenujuPembebasan Perempuan (Solo: Era Intermedia, 2001), 

Fatima Umar Nasif, Menggugat SejarahPerempuan, Mewujudkan Idealisme Gender sesuai Tuntunan Islam (Jakarta: CV Cendekia Sentra Muslim, 2001)

Asghar Ali Engineer, Hak-hak Perempuan dalam Islam (Yogyakarta:LSPPA, 2000)

Idris Apandi,  "Mengenal Kurikulum Pendidikan“Masagi” Kota Bandung", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/idrisapandi/57a99effbb22bd8b11136f0e/mengenal-kurikulum-pendidikan-masagi-kota-bandung?page=all.

 

Biodata                      

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 13 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 510 konten pendidikan di canal youtube dan website : 20 artikel (Oktober 2021-April 2022). Instagram (nj_78).





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline