Dibalik laporan keuangan sebuah perusahaan yang mengesankan, terkadang terdapat keputusan yang mengejutkan: tidak ada pembagian dividen kepada para investor. Meskipun kebijakan ini bergantung pada strategi perusahaan yang bersangkutan, ada beberapa alasan krusial yang dapat menjelaskan mengapa laba tidak dibagikan, meskipun perusahaan tersebut terus berkembang. Berikut adalah beberapa alasan umumnya:
1. Reinvestasi Laba untuk Pertumbuhan
Banyak perusahaan, terutama perusahaan yang masih dalam fase pertumbuhan atau berkembang pesat, memilih untuk menggunakan laba mereka untuk membiayai ekspansi bisnis atau pengembangan produk baru. Dengan mempertahankan laba, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi, melakukan akuisisi, atau meningkatkan inovasi, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang.
2. Memperkuat Modal Kerja
Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham bisa menjadi beban kas yang signifikan bagi perusahaan, terutama jika perusahaan beroperasi di industri yang membutuhkan modal kerja yang tinggi. Dengan mempertahankan laba, perusahaan dapat memastikan kecukupan modal kerja untuk mendukung operasional sehari-hari dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
3. Meminimalkan Kewajiban Pajak
Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan biasanya dikenakan pajak di tangan penerima dividen. Akan tetapi jika dividen yang kita terima diinvestasikan kembali maka tidak akan terkena pajak. Jika dividen tersebut kita ambil maka akan terkena pajak. Untuk investor individu, ini bisa berarti adanya pajak tambahan atas penghasilan yang diterima dari dividen. Dengan mempertahankan laba, perusahaan dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh pemegang saham mereka.
4. Kebutuhan untuk Mengurangi Utang atau Membiayai Pengembalian Utang
Perusahaan yang memiliki utang yang signifikan sering kali memilih untuk menggunakan laba mereka untuk membayar utang atau memperbaiki struktur modal mereka. Tindakan ini tidak hanya membantu mengurangi beban bunga yang harus dibayar perusahaan setiap periode, tetapi juga meningkatkan kestabilan keuangan mereka dengan mengurangi tingkat kewajiban. Dengan demikian, perusahaan dapat fokus pada pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan memperkuat posisi mereka dalam menghadapi fluktuasi pasar yang mungkin terjadi.
5. Menghadapi Tantangan Keuangan atau Ekonomi