Sangat wajar ketika penonton melihat pertandingan sepak bola berteriak-teriak, menari, tepuk tangan, cuit-cuit. Demikian juga ketika melihat pertandingan bola basket, sorak sorai penonton terdengar hingga pertandingan berakhir.
Bahkan ketika melihat pertandingan tinju tangan bergerak seperti ingin meninju dan mulut terus bersuit suit, seolah-olah tenaga untuk bersuit-suit itu tidak ada habisnya. Namun apakah demikian juga ketika melihat permainan catur?
Akan menjadi kacau ketika ada suatu permainan catur penonton yang hadir memberikan tepuk tangan, menyanyikan yel-yel pemberi semangat ketika setiap pemain catur menggerakkan bidaknya.
Bukannya semangat yang didapatkan oleh pemain malah buyar semua konsentrasinya. Bisa-bisa mogok bermain si pemain catur.
Hanya dalam bermain catur penonton juga diajak untuk berpikir. Memelototi tiap pertandingan menebak kira-kira bidak apa yang akan dijalankan oleh pecatur. Berjam-jam hanya memelototi papan catur, terlihat statis.
Tidak ada pergerakan sama sekali mungkin helai rambut yang jatuh pun akan ketahuan, suara nafas pun akan terlihat jelas, bahkan detak jantung pun mungkin bisa di hitung.
Permainan otak yang sudah sudah berumur seribuan tahun atau kurang lebih pada abad ke tujuh sejak dimainkan oleh orang India dengan nama Chaturanga memang permainan yang penuh dengan strategi.
Kalau tidak punya waktu banyak tidaklah mungkin memainkannya, meskipun sekarang ada pola permainan catur cepat. Karena waktu yang demikian lama dan menguras emosi itu sangat jarang ada televisi menyiarkan live ataupun siaran tunda.
Jikalau Radio pun menyiarkan perrmainan catur maka yang ramai mungkin hanya si komentator itu sendiri. Mungkin bisa saya ilustrasikan,
"Si Tuan Polan mulai membuka permainan, dengan pembukaan sayap, kita tunggu apakah tuan Badu akan membuka dengan permainan bidak raja, atau permainan bidak menteri."
Setelah ditunggu 10 menit baru melangkahkan satu bidak. Selanjutnya bidak dimainkan satu persatu dalam waktu 30 menit belum ketahuan siapa yang menang karena hanya pembukaan saja. Itulah mengapa permainan catur ataupun poker sangat jarang mengorbitkan pemain milyuner seperti pemain sepak bola, pemain basket, atau petinju.
Permainan Catur Lebih Ramah
Duduk berjam-jam dan hanya memelototi bidak-bidak dengan beribu-ribu kemungkinan menyebabkan satu langkah saja seperti memvonis dengan keputusan yang sangat berat.