Agar posisi Manchester United di Premier League tidak tercecer dari pamuncak klasmen hingga laga 20 yaitu si tetangga yang dahulu selalu diejek yang berisik, Manchester City. Maka mau tidak mau harus memenangi pertemuan dengan Arsenal tidak penting dengan jumlah gol, yang penting memperoleh kemenangan.
Namun tidak semudah yang diinginkan tentunya, karena lawan yang dihadapi pada pertemuan pekan ini adalah Arsenal, salah satu tim elit di Premier League.
Bisa dibilang pertandingan ini adalah pembuktian kedua pelatih. Jikalau Ole Gunnar Solskjaer sudah bisa mengangkat performa MU menjadi lebih berkarakter. Kekolektivan permainan sebagai ciri khas MU sudah mendekati solid. Karena ketika menghadapi tim yang mempunyai karakter menyerang lebih kuat seperti Arsenal akan menjadi blunder manakala permainan individual lebih dikedepankan.
Sedangkan pertemun kali ini untuk Mikel Arteta adalah suatu jaminan suatu regenerasi klub yang akan selalu berada di peringkat lima besar Liga Inggris, sebagaimana kala ditangani Arsene Wenger.
Mengusahakan bola selalu ke depan dengan jenderal di lapangan tengah Bruno Fernandes dengan pembuka aliran bola dari Rasford di kanan atau Pogba di kiri bahkan bisa saja keduanya bergantian posisi akan memberikan akses seluas-luasnya pada sang jenderal untuk memberikan umpan matang kepada penyerang yang opurtunis Cavani.
Namun langkah yang biasa akan sangat mudah dipatahkan oleh Arsenal karena di sana ada Xhaka atapun Thomas bahkan Luis yang sudah siap untuk mematahkan usaha Pogba maupun Fernandes. Yang jelas siapa yang memenangi perebutan bola di area tengah lapangan akan mengontrol permainan, dan dipastikan tidak akan menderita kekalahan.
Mikel Arteta mungkin sedikit di atas angina karena selama kepelatihannya belum terkalahkan tiap bertemu dengan Manchester United. Empat kali bertanding tiga kali menang dan satu kali seri hanya saja bertanding di kandang sendiri tentunya akan lebih meningkatkan kepercayaan diri yang berlebih daripada MU yang menjadi tamu. Namun bisa saja karena faktor tuan rumah akan menjadi beban yang berlebih sebagaimana ketika MU dikalahkan Shefield United.
Tekanan bermain di kandang sendiri sepertinya tidak ada dalam pertandingan Arsenal kali ini. Buktinya sangat jelas tim tuan rumah persentase menguasai permainan lebih banyak paling tidak hingga menit ke-25. Dan akibatnya tentu saja bola berbahaya yang berpotensi gol menjadi lebih banyak. Sementara itu MU hanya bisa bermain mengandalkan serangan balik. Bahkan serangan MU yang sporadis satu dua kali yang didorong langsung ke depan area pertahanan Arsenal sama bahayanya.
Lambannya permainan MU yang menyebabkan arsenal lebih banyak menguasai pertandingan. Bukan tanpa sebab Arsenal bisa mengontrol pertandingan hingga paruh waktu pertama, karena tidak leluasanya Fernandes. Matinya sang jenderal lapangan tengah MU itu otomatis aliran bola ke depan tidak lancar. Dan sayangnya, Pogba yang mendampingi di sayap seolah-olah membuat permainan MU lebih lambat karena cirinya memang begitu lebih suka menguasai bola ketimbang memberikan bola langsung ke pemain MU yang dalam posisi menguntungkan untuk membuka pertahanan pemain belakang Arsenal.
Dan Rashford mungkin sedang tidak dalam perfoma terbaiknya dan lebih banyak membuang kesempatan untuk mencetak gol. Pada menit ke 40, ketika dirinya sudah dalam posisi di area kotak penalti kesempatan yang baik untuk menjadikan gol dari umpan Hernandes hanya dimainkan tidak langsung dilesakkan ke gawang, karena dengan sentuhan magicnya sangat mungkin untuk mencetak gol. Namun itulah yang terjadi hingga peluit dibunyikan untuk rehat 45 menit pertama kedudukan masih 0-0.
Tidak mudah untuk bermain hanya mengandalkan kesempatan agar lawan lengah dan menjadikan tim yang bisa memanfaatkan kelemahan itu tampil menjadi pemenang. Namun ada kalanya memang bisa saja terjadi, MU yang persentase penguasaan bola lebih kecil bisa memasukkan ke gawang Arsenal terlebih dahulu. Namun dengan penguasaan bola lebih banyak kemudian mengalirkannya ke gawang MU hanya menunggu penyelesaian akhir yang paling baik dimiliki Arsenal untuk menjadikan gol.