simpulsimpul puja tak habis
ketika menuliskan kisahmu
di atas kertas busam
ujung jemari pun bergetar
seolah-olah mengabari berat beban takdirmu
jung timur datangmu
berbekal seadanya melintas di awal pagi
berharap sampai pada saatnya
di batas matahari tenggelam
tanpa menghitung beribu tapak
tanpa rasa luka menginjak onak
Hidup Sekadar bercengkerama katamu
memparodikan kesedihan
menyanyikan bencana
Menangisi perpisahan
mungkin bisa dijadikan pendamping
menuju pulang
tiba-tiba
Jemari serasa lumpuh
tak mampu lagi menggurat cerita
manakala matamu terpejam
tersenyum sangat damai
(Pati, 21 Nopember 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H