Wahai buku !
Bisakah kau bertahan
Ditengah gempuran bacaan digital
mampu menembus keramaian pembaca
ataukah kau hanya berdiri di rak perpustakaan
ataukah tertidur di tas gendong anak sekolahan.
Wahai buku !
Masihkah kau menjadi jendela dunia
atau dibalik jendela kau tertumpuk bercampur debu
rayap mulai suka menggerogotimu
napak tilas hanya menjadi masa lalu
generasi milenial mulai melupakan dirimu.
Wahai buku janganlah tumbang !
Di tengah kondisi terombang
Bagaimana pun kau adalah guru,
memberi pengertian tanpa ruang
memberi arahan tanpa persyaratan.
(Grobogan, Minggu, 25 Agustus 2024 M).