Suatu ketika di ruang kelas tiga Aliyah ada seorang murid yang bertanya pada kiainya,Pak yai saya mau bertanya...!" "Silahkan cong mau bertanya apa?" Jawab pak kiai mempersilahkan. " Begini pak yai, saat kita makan dan tidak membaca basmalah maka setan ikut makan bersama kita, andaikan kita mencuci pakaian dan tidak membaca basmalah apakah setan akan ikut membantu mencuci ?. Kalau memang iya berarti enak kita mencucinya bisa cepat selesai..." Cetus murid itu melontarkan pertanyaan yang cukup menggelitik. Spontanitas pertanyaan itu membuat teman-teman sekelas melepas tawa, tak mampu untuk menahannya.
Pak kiai terdiam sesaat memandangi murid yang bertanya. Lalu pak yai mulai angkat bicara, " Sekalian aja saat kamu sudah punya istri saat berjima' tidak usah baca basmalah biar cepat selesai, tukang-tukang yang membangun masjid suruh jangan baca basmalah biar masjidnya cepat jadi." Sontak ruang kelas menjadi ramai karena murid-murid tertawa. Lalu pak yai menambahi. Sebenarnya rahasia ketika makan dan diawali dengan membaca basmalah adalah agar setan tidak ikut makan bersama kita. Jika makan tanpa diawali baca basmalah maka setan akan ikut makan bersama kita, sehingga kita bisa merasa kurang atau masih lapar dan akhirnya setelah makanannya habis kita nambah lagi dan inilah bagian dari berlebihan. Padahal berlebihan itu temannya setan. Berarti setan ikut makan bersama orang yang tidak mengawali baca basmalah karena ada potensi yang menguntungkan setan." Sedang pada kasus mencuci pakaian tanpa diawali membaca basmalah maka setan tidak akan ikut membantu mencuci, karena pada kasus ini tidak ada potensi yang menguntungkan setan tapi, justru merugikan setan. Nah setan itu tidak mau yang namanya rugi.
Namun ada satu catatan, mencuci pakaian yang diawali dengan membaca basmalah menjadikan aktivitas kita selama mencuci akan ada nilai barokahnya dan memperoleh pahala.