Lihat ke Halaman Asli

Nurul Pratiwi

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Mengubah Sampah Menjadi Sesuatu yang Bermanfaat

Diperbarui: 25 Maret 2023   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumpukan Sampah Didepan Sekolah MAN Model 2 Medan. / pot_tanaman_botol_bekas.width 

Masalah sampah merupakan masalah yang akan terus berlanjut, karena selama apapun manusia hidup akan terus menerus menghasilkan sampah. Pertumbuhan penduduk selalu berkorelasi langsung dengan produksi sampah. Produksi sampah meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. 

Sampah seringkali dipandang sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, kotor, menimbulkan bau yang tidak sedap, mengganggu mata, mengganggu kesehatan, bahkan menyebabkan banjir, juga sampah non organik seperti plastik yang sulit terurai menjadi tanah. Jika orang tidak berpikir out of the box dan tahu cara memanfaatkan sampah, sampah akan selalu terlihat menjijikkan. Namun, sampah ini bisa sangat menguntungkan bagi orang-orang kreatif jika dilihat dari sudut pandang mereka.

Orang-orang saat ini merasa sangat terbantu untuk menggunakan perkembangan teknologi pengetahuan untuk membedakan antara informasi yang dapat dipercaya dan tidak akurat. Media sosial sangat memudahkan untuk mendapatkan informasi, khususnya mengenai pemanfaatan sampah. 

Plastik merupakan salah satu jenis sampah yang susah untuk didaur ulang. Selama ini plastik yang sudah tidak dibutuhkan lagi dibuang begitu saja yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan. Sampah plastik dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan tangan yang bermanfaat dan menarik yang memiliki nilai jual tinggi karena tekstur dan warnanya yang indah. Berbagai macam kerajinan dapat dibuat dari plastik yang di daur ulang. Selain itu, prosedur pembuatan dan pemprosesan relatif sederhana dan dapat diakses oleh semua orang.

Sampah organik, selain sampah plastik, dapat dimanfaatkan sebagai kompos tanaman. Bahan organik yang telah lapuk akibat interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pengurai yang bekerja di dalam bahan organik tersebut disebut sebagai kompos. Kompos juga dapat membantu dalam menahan air tanah untuk jangka waktu yang lebih lama dengan meningkatkan kapasitas pengikatan airnya. Lapisan kering pada tanah dapat dicegah dengan ketersediaan air tanah. 

Penggunaan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya, berguna untuk mempertahankan akar yang sehat dan membuat tanaman mudah tumbuh. Kompos memiliki keunggulan yang melampaui masa kini dan masa depan yang dapat diperkirakan. Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang mulai banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Kompos relatif murah karena menggunakan bahan organik yang dianggap limbah dan mudah untuk ditemukan disekitar kita.

Itulah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penumpukan sampah dan potensi pencemaran lingkungan. Betapa bermanfaatnya bagi kita untuk menjaga kebersihan bumi ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline